Persedian Alat Tes Swab di Depok Menipis

Ilustrasi swab test.
Sumber :
  • Pixabay/HVesna

VIVA – Pejabat sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi menyebut, saat ini ketersediaan alat test swab untuk warga Depok mulai menipis. Kondisi ini menjadi catatan serius karena kasus import case terkait COVID-19 masih terjadi di kota tersebut.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

“Habis sih belum tapi menipis. Makanya kita mengajukan kembali awal pekan ini kepada Kementerian Kesehatan,” katanya pada Selasa, 1 Desember 2020

Kekurangan untuk Depok, ucap Dedi, ada di angka sekira 150. “Tapi untuk kasus yang lain ketika ada kasus segera ada penyemprotan disinfektan. Bukan hanya dinas kesehatan dan juga dibantu tim pemadam kebakaran dan juga PMI,” ujarnya

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Menurut data yang dimilikinya, yang menjadi kecenderungan kasus itu pada saat import case, yakni kasus dari perkantoran ke keluarga kemudian terlambat melakukan kontak tracing dan Orang Tanpa Gejala (OTG) ini kembali ke kantor. “Setelah tahu kasus ini naik, isolasi yang telah kita buat seperti di Makara UI,” ujarnya

Lebih lanjut Dedi mengatakan, Depok sampai saat ini masih berstatus oranye atau dengan level risiko sedang. Untuk diketahui, kasus terkonfirmasi positif di Kota Depok sampai dengan saat ini telah mencapai 10.630 orang, sembuh 8.201 orang dan meninggal dunia totalnya telah mencapai 272 orang. Sedangkan OTG dalam pengawasan mencapai 1.666 orang.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Baca juga: Formappi: Rencana Naik Gaji DPRD DKI Seperti Korupsi yang Dilegalkan

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024