Pengacara Habib Rizieq Minta Pembantaran, Polisi: Tekanan Darah Normal
- dok Polri
VIVA – Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Rahmat mengatakan tim dokter selalu mengecek keadaan Habib Rizieq Shihab setiap hari selama di tahanan.
Kata dia, Habib Rizieq memang sempat mengeluh sakit pada malam pergantian tahun. Pengakuannya, Habib Rizieq ada permasalahan pada bagian pernapasan dan jantung.
Terhadap keluhan tahanan tersebut, dia mengaku langsung mengambil tindakan dengan mengerahkan tim dokter guna memeriksa kondisinya.
Baca juga: Jaksa Agung Bakal Tindak Tegas Jajaran yang Aktif di FPI
"Dokter kami kan ada standby, sama dokter diperiksa terus dia (Habib Rizieq) bilang agak sesak napas. Sama dokter dilihat dikasi oksigen, dia enggak mau, dia mintalah oksigen dari rumah. Rupanya beliau itu setelah saya tanya ke mana-mana bawa oksigen. Dia merasa ada riwayat jantung," katanya kepada wartawan, Kamis 7 Januari 2020.
Dia mengaku kalau pihaknya memberikan pelayanan dengan baik ke Habib Rizieq. Begitu pun ke tahanan lain. Tim dokter juga disebut selalu memeriksa tekanan darahnya. Menurutnya, hasil pemeriksaan sejauh ini menyebut Habib Rizieq dalam keadaan sehat.
"Tidak apa-apa normal. Tiap hari kita periksa. Tekanan darahnya bagus tekanan darah 130/120 bagus dia normal. Cuma pada malam tahun baru itu dia enggak puasa, biasanya kan puasa beliau seharian tiap hari puasa," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Habib Rizieq Shihab jatuh sakit. Hal itu dibenarkan oleh pengacaranya, Sugito Atmo Pawiro.
"Ya benar Beliau sakit," kata Sugito saat dikonfirmasi, Kamis 7 Januari 2021.
Habib Rizieq didiagnosis mengalami sakit lambung pada awalnya. Namun pihak pengacara khawatir sehingga meminta pembantaran sampai kondisinya pulih.
Habib Rizieq mulai tidak enak badan sejak malam tahun baru 2021. Pengajuan permohonan pembantaran akan dilakukan secepatnya karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro
Pendeta Gilbert Lumoindong kembali dipolisikan gegara khotbah kontroversialnya oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ke Polda Metro Jaya.
