Bus Sekolah Angkut Pasien-pasien COVID-19 Terguling di Tol Jagorawi

Bus sekolah angkut pasien COVID-19 terguling di Jagorawi
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Bus sekolah yang mengantar pasien COVID-19 dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menuju kompleks Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido Bogor terguling di ruas tol Jagorawi KM 42. Proses evakuasi menunggu petugas menyemprotkan disinfektan.

Fakta-fakta Dua Helikopter AL Malaysia Tabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

"Ya jumlah korban ada 7 pasien COVID. Kejadian pukul 10.40 WIB di KM 42 Tol Jagorawi," Kepala Unit Laka Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi Korlantas Polri, Ipda Bayu dihubungi VIVA, Rabu, 13 Januari 2021. 

Bayu menjelaskan, kecelakaan terjadi saat kendaraan bus sekolah milik Dishub Kota Bogor dengan pelat nomor F 7089 A itu keluar dari gerbang Tol Bogor Gate 1 menuju arah Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). 
Setibanya di tikungan, sopir hilang kendali hingga mengakibatkan bus tersebut oleng dan kemudian terbalik.

2 Helikopter AL Malaysia Tabrakan saat Latihan, Menhan Minta Video Kecelakaan Tak Disebarluaskan

"Faktor penyebab kurang antisipasi petugas mendatangi TKP dan mendata identitas pengemudi dan kendaraan. Petugas mengevakuasi kendaraan dan berkoordinasi dengan unit Laka Polresta Bogor Kota," kata Bayu.

Sebelum evakuasi, petugas Kepolisian menunggu tim dari Satgas COVID-19 untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Informasi yang dihimpun, di dalam bus tersebut terdapat 7 pasien COVID-19 dan dua kru petugas yang salah satunya merupakan sopir. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. 

Soal Kasus Penabrakan, Teuku Rifnu Wikana dan Keluarga Pilih Jalur Damai

Seluruh penumpang dan petugas hanya mengalami luka ringan kini dievakuasi ke RSUD Kota Bogor untuk menjalani perawatan.

"Semua sudah ditangani dibawa ke Rsud bogor utk dirawat lebih lanjut," kata Bayu. (ase)

Pasien Imunodefisiensi Primer minta terapi IDP masuk ke Formularium Nasional

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Tanpa pengobatan yang tepat, pasien dengan IDP akan mengalami infeksi berulang dan berat, meningkatkan angka perawatan rumah sakit, bahkan kematian,

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024