DPRD Ingatkan Gorong-gorong Bisa Sebabkan Banjir di Ibu Kota

Sejumlah petugas Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta membersihkan sampah dan lumpur di gorong-gorong Protokol MH Thamrin, Jakarta, Senin, 28 Januari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, mengingatkan pemerintah daerah untuk tetap mewaspadai ancaman banjir di Ibu Kota. Mengingat intensitas air hujan belakangan ini yang juga meningkat.

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

Dampak dari curah hujan yang tinggi tersebut, bisa saja menimbulkan bencana banjir di Ibu Kota seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Syarif, mengatakan kesiapan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI dalam mengantisipasi banjir pada musim penghujan, sudah berjalan dengan baik. Ini terlihat dari dilakukannya pengerukan lumpur dan sampah di sejumlah saluran penghubung, kali, waduk, polder, sungai dan sebagainya.

Ratusan Rumah di Bekasi Terendam Banjir, Mayoritas Ditinggal Mudik Lebaran

Baca juga: Pemprov DKI Optimalkan Makam Tersisa Sebelum Gunakan Rorotan

"Sampai sekarang saya katakan, langkah dinas terkait masih bisa diharapkan ya untuk menghadapi banjir dengan segala upaya yang dilakukan, tapi perlu ditingkatkan yang saluran mikronya," kata Syarif yang dikutip Jumat, 22 Januari 2021.

Bendungan Sungai Runtuh, Rusia Dilanda Banjir Besar hingga Merugi Rp 3,5 Triliun

Tapi menurutnya, yang perlu diantisipasi adalah gorong-gorong. Karena banjir kerap kali meluber akibat saluran kecil ini terhambat.

Pemprov DKI, menurut Syarif, harus belajar dari pengalaman tahun 2017 lalu. Saat itu, sejumlah gorong-gorong di Ibu Kota banyak dipenuhi sampah kulit kabel, sehingga berdampak banjir di sejumlah ruas jalan.

"Jangan-jangan nanti karena saluran mikro dianggap sudah bagus (bersih) waktu itu, kemudian ditinggal untuk kerjakan makro eh tiba-tiba keteteran (ada banjir di saluran mikro)," ujarnya.

Seperti diketahui, pada tahun 2017 lalu sejumlah potongan kulit kabel ditemukan di gorong-gorong yang berada di jalan protokol Jakarta. Akibatnya aliran air di gorong-gorong tersebut menjadi tersumbat dan mengakibatkan sejumlah wilayah Jakarta tergenang air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya