Bertahan di Zona Oranye, Angka Kematian COVID-19 di Depok Rendah

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana
Sumber :
  • VIVA/ Zahrul Darmawan.

VIVA – Sejak dua pekan terakhir, Depok mampu bertahan pada level zona oranye atau kategori sedang penyebaran COVID-19. Kondisi ini tak terlepas dari peran aktif semua pihak, khususnya pemerintah dan aparat.  

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

“Iya betul, selama dua pekan terakhir alhamdulillah kita untuk Depok masih berstatus oranye,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Senin, 1 Februari 2021.

Status tersebut dirilis oleh satgas pusat dengan penghitungan 14 indikator, dalam hal ini melalui aplikasi pembersih (BLC).

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

“Beberapa perbaikan yang kita lakukan di antaranya adalah untuk penambahan daripada kapasitas tempat tidur isolasi maupun untuk ICU jadi ada perbaikan yang saat ini 75 persen dari sebelumnya di atas 85 persen keterisian, seperti itu,” ujar Dadang.

Salah satu indikator zonasi itu tidak hanya peningkatan kasus, tetapi juga terkait dengan indikator-indikator lainnya terutama kapasitas.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

“Demikian pula untuk peningkatan jumlah testing kita terus naik, terutama kalau untuk Depok itu prioritas untuk suspek dan kontak erat," ujarnya.

Kemudian, kata Dadang, juga terjadi peningkatan untuk swab PCR di Kota Depok. Demikian pula untuk angka kematian yang saat ini relatif terkendali.

“Angka kematian kita saat ini rata-rata di bawah nasional. Jadi indikator-indikator itulah perbaikan sehingga Depok saat ini alhamdulillah zona oranye,” ujarnya.

Lebih lanjut Dadang mengungkapkan, adapun peningkatan kasus yang saat ini masih terjadi disebabkan oleh banyak faktor. Pertama, terkait dengan pergerakan orang yang masih tinggi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

“Lalu klaster keluarga juga masih tinggi. Nah itu sumbangan kasus banyak terjadi dari faktor-faktor tersebut,” katanya

Upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 di Kota Depok mendapat dukungan penuh TNI-Polri, di antaranya dengan membagikan ribuan masker dan melakukan rapid test secara masif dengan sasaran warga di pemukiman padat penduduk.

Rapid gratis kepada masyarakat ini kita lakukan setiap Senin dan Kamis, kalau untuk pembagian masker setiap hari,” kata Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Imran Edwin Siregar

Ia menegaskan, target tracing dilakukan sebanyak-banyaknya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. 

Untuk diketahui, berdasarkan data pada situs resmi Pemerintah Kota Depok, jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai dengan saat ini telah mencapai 27.238 orang, pasien aktif 4.554 orang, pasien sembuh 22.109 orang dan meninggal dunia 575 orang.

Baca juga: Update COVID-19 Nasional 1 Februari: Pasien Sembuh 883.882 Orang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya