Wali Kota Klaim Kebijakan Ganjil-Genap di Bogor Istimewa dan Berhasil

Wali Kota Bogor Bima Arya saat menginspeksi penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas ganjil-genap di exit tol Baranangsiang pada Minggu, 14 Februari 2021.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Wali Kota Bima Arya mengklaim bahwa kebijakan rekayasa lalu lintas ganjil-genap di Bogor cukup berhasil secara signifikan menurunkan pergerakan warga di kota itu, yang secara tak langsung ikut menurunkan tingkat penularan COVID-19.

PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar

Menurut catatan Jasa Marga, telah terjadi penurunan mobilitas kendaraan di dua gerbang tol akses menuju Kota Bogor, yakni Baranangsiang dan Sentul Barat, selama pekan kedua kebijakan ganjil-genap diterapkan.

Pada saat perayaan Imlek, Jumat, 12 Februari 2021, misalnya, total kendaraan yang melintas tercatat 40.124 unit atau menurun 20.6 persen (10.417 kendaraan) dibanding data Jumat pekan sebelumnya. Sementara pada Sabtu, 13 Februari, tercatat ada 45.459 kendaraan yang melintas atau menurun 2,8 persen (1.314 kendaraan) dibanding Sabtu pekan sebelumnya.

Kena Tilang Elektronik saat Perjalanan Mudik Lebaran, Ini Cara Mengurusnya

Baca: Kampung Tangguh Jaya di Grogol Ini Sebut Sudah Zero COVID-19

Meski data Sabtu hanya menunjukkan penurunan 2,8 persen, jika dibandingkan rata-rata kendaraan yang masuk setiap hari Sabtu sepanjang Januari 2021 atau sebelum ganjil genap adalah 54.588. Berdasarkan data itu, menurun sekitar 9.129 kendaraan. Pada Sabtu pekan lalu sudah diberlakukan ganjil-genap.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

“Ini istimewa mengingat long weekend. Jadi kita sudah pelajari data-datanya yang masuk Bogor dari exit tol Baranangsiang dan Sentul Selatan, pengurangannya cukup signifikan dan di dalam Kota Bogor juga selama dua minggu ini tidak ada kemacetan, tidak ada penumpukan. Artinya, dari segi mobilitas, kebijakan ganjil genap ini berhasil; pengurangan mobilitas ini berhasil,” kata Bima. 

Penurunan mobilitas warga juga cukup berdampak pada penurunan jumlah kasus harian COVID-19 di Kota Bogor. Pada 6 Februari, mencapai rekor dengan 187 kasus positif per hari. Pada 14 Februari, berkurang menjadi 109 kasus per hari.

“Jadi, kita lihat ada angka yang terus menurun dari minggu lalu. Kita masih akan pelajari besok dan beberapa hari ke depan. Tetapi trennya sudah terlihat, ada indikasi yang sangat kuat tren itu menurun,” kata Bima.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan bahwa kasus harian COVID-19 menurun 41,7 persen. Tren itu terlihat dari angka positif setiap hari dari 6 Februari-14 Februari 2021 dengan rincian 187, 178, 175, 174, 165, 150, 129, 128, dan 109.

Penurunan kasus itu, katanya, mungkin saja selain karena kebijakan ganjil-genap juga akibat penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro di tingkat RT/RW.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya