Pertumbuhan Ekonomi DKI Minus, Anies: Bukan Kurang Investasi

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sumber :
  • Twitter, @aniesbaswedan.

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tanggapan terkait rilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta yang melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada kuartal IV tahun 2020 masih terkontraksi atau minus 2,14 persen. Hal itu terlihat bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Kata Anies, ada faktor yang menyebabkan pertumbuhan minus ini terjadi. Salah satu faktornya adalah terbatasnya aktivitas masyarakat sehingga berdampak cukup melemahkan ekonomi.

"Jadi yang perlu digarisbawahi adalah penyebabnya adalah interaksi berkurang kegiatan transaksi menurun," ucap Anies Baswedan di markas Polda Metro Jaya, Jakarta pada Kamis 18 Februari 2021.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Kemudian mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengatakan solusi yang efektif guna memulihkan perekonomian di Ibu Kota Jakarta adalah dengan membenahi dahulu kesehatan masyarakatnya. Dengan demikian maka orang-orang yang dipastikan sehat bisa kembali berinteraksi dan ekonomi bergerak kembali.

"Jadi penyebabnya bukan salah hitung bukan kurang investasi penyebabnya karena interaksi berkurang. Karena itu interaksi harus berjalan kembali dengan interaksi berjalan kembali semua kegiatan yang memberikan nilai tambah bisa berjalan baik. Begitu ada nilai tambah maka menghasilkan pertumbuhan ekonomi itulah kira-kira logic-nya," kata Anies Baswedan lagi.
 

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2024 bisa mencapai 5,17 persen.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024