TNI-Polri Halau Massa Habib Rizieq di Perbatasan Depok-Jakarta

Polisi dan TNI Halau Massa Pendukung Habib Rizieq di Depok
Sumber :
  • VIVA/ Zahrul Darmawan

VIVA – Aparat gabungan dari Polri-TNI, melakukan penyekatan di sejumlah wilayah untuk mengantisipasi pergerakan massa simpatisan Habib Rizieq Shihab, yang hendak masuk ke Jakarta.

Polisi Sweeping Massa Aksi Mau Demo di MK

Seperti diketahui, sidang lanjutan digelar di Jakarta Timur pada Selasa ini 30 Maret 2021. Salah satu wilayah yang jadi fokus penyekatan oleh aparat adalah di Jalan Raya Jakarta-Bogor, kawasan Depok, Jawa Barat.

"Hari ini kita lakukan penyekatan massa, sasarannya kalau ada simpatisan yang mau ikut sidang kita imbau untuk kembali, mengingat saat ini masih pandemi kita arahkan agar tidak terjadi kerumunan,” kata Kapolsek Sukmajaya, Ajun Komisaris Polisi Syafri Wasdar, saat memimpin operasi penyekatan di simpang Depok, akses Jalan Raya Jakarta-Bogor.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Baca juga: Tak Diizinkan Masuk, Pengacara Habib Rizieq Cekcok dengan Polisi

Pantauan VIVA di lapangan, aparat TNI-Polri sempat memeriksa sejumlah penumpang yang berada di dalam angkutan umum, seperti bus antar kota dan angkutan barang.

Habib Bahar Gombalin Pelayan Restoran Cantik: Tangan Mbak Terlalu Indah

Satu persatu penumpang diperiksa dan ditanya tujuan keberangkatan. Tak hanya itu saja, petugas juga sempat melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pembagian masker gratis.

Namun demikian, hingga berita ini diturunkan petugas belum mendapati adanya pergerakan massa simpatisan Habib Rizieq. Terkait hal itu, Syafri mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Jadi manakala ada simpatisan, kita harap jangan sampai datang ke pengadilan mengingat ini masih situasi pandemi COVID-19,” ujarnya didampingi Danramil Sukmajaya Kapten Inf Suyono.

Syafri menambahkan, operasi ini juga sekaligus untuk mengantisipasi adanya benda-benda mencurigakan yang dibawa penumpang. Hal ini dilakukan terkait dengan kesiap siagaan, usai terjadinya aksi bom bunuh diri di Makassar, pada Minggu 28 Maret 2021.

“Tas kita cek untuk antisipasi kejadian kemarin (bom di Makassar), kita antisipasi kalau ada hal-hal yang mencurigakan,” kata Syafri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya