Diduga Bukan Bom, Benda di Depan GPIB Effatha Diangkut Gegana

Dansat) Brimob Polda Metro Jaya(PMJ) Kombes Pol. Gatot Mangkurat (tengah)
Sumber :
  • VIVA/Vicky Fajri

VIVA – Komandan Kesatuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya(PMJ) Kombes Pol. Gatot Mangkurat menjelaskan soal temuan benda mencurigakan di halte Melawai di depan gereja GPIB Effatha. Disebut benda mencurigakan diletakkan seseorang di halte itu sudah diobservasi. Di dalamnya tidak ada sinyalemen elektrik yang mengarah pada peledak maupun bom. Namun hal itu masih hasil observasi singkat.

Detik-detik Bharada Richard Eliezer Pindah Agama Jelang Menikah dengan Ling Ling

“Itulah keberadaan kami di sini untuk memastikan bom atau bukan sehingga tadi kami melaksanakan observasi singkat secara elektrik ternyata tidak ditemukan rangkaian bom,” ujar Gatot di kawasan Melawai, Jakarta pada awak media Selasa, 2 April 2021

Dikatakan Gatot, meski begitu pihaknya masih melakukan pengecekan kembali dan benda dibawa ke markas Gegana.

Uskup Sydney yang Ditikam Maafkan Penyerangnya: Saya Selalu Mendoakanmu

“Kita masih mencurigai makanya kita akan bawa ke markas Gegana,” kata Gatot.

“Untuk waktunya enggak terlalu lama sebentar juga kita kita bisa di Gegana untuk memastikan,” imbuhnya.

Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini

Sebelumnya sbuah benda mencurigakan ditemukan di halte yang berada di depan Gereja GPIB Effatha tepatnya di halte Melawai yang berada di Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat,2 April 2021.

Dari pantauan VIVA di lokasi, benda mencurigakan tersebut berbentuk kotak bagai buku dan diletakkan di bangku halte dengan tulisan "Sabili Teror Intelijen Memberangus Gerakan Islam". Polisi kemudian mengamankan lokasi dan membawa benda tersebut setelah tim Jibom juga sempat diturunkan ke lokasi.
 

Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024