- VIVA.co.id/ Syaefullah.
VIVA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan prihatin atas wafatnya warga asal Buaran, Jakarta Timur, Trio Fauqi Firdaus meninggal dunia seharj setelah disuntik vaksin AstraZeneca.
"Kami sampaikan kepada pak Wakil Menteri Kesehatan bahwa kejadian ini perlu menjadi perhatian amat serius, karena kita sedang membangun kepercayaaan masyarakat untuk mau melakukan vaksinasi," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin malam, 10 Mei 2021.
Anies menyebutkan, bahwa kematian warga Jakarta Timur sedang dilakukan teliti lebih lanjut dan masih menunggu hasilnya.
"Sedang diteliti jadi pada fase ini kita belum tahu. Kita tunggu hasilnya. Tapi dari peristiwa ini kita harus memiliki kesimpulan dan harapannya memiliki arah kebijakan seperti apa," katanya.
Anies pun masih menunggu keputusan dari Kementerian Kesehatan apakah nantinya menggunakan vaksin AstraZeneca atau vaksin lain.
"Kita semua menunggu kesimpulan kan vaksinasi tidak bisa berjalan sendiri. Kita tunggu arah dari Kemenkes. Kita tunggu dari Kemenkes aja. sampai dengan saat ini belum ada arah kebijakan yang berubah. jadi masih sama," ujarnya.
Kemudian, ia menerangkan, bahwa di beberapa negara Eropa ada pembatasan usia bahwa vaksin AstraZeneca itu diberikan diutamakan pada mereka yang berusia di atas 40 tahun bahkan ada yang di atas 60 tahun
"Kami sampaikan usulan untuk dibuatkan tambahan ketentuan di dalam screening untuk bisa mencegah terjadinya risiko fatalitas sebagai efek samping dari vaksin. Karena kita ketahui laporannya ada risiko pembekuan, kalau dilakukan vaksinasi pada orang-orang yang berusia relatif muda," katanya.
Sebelumnya, Trio mengeluh sakit kepala setelah divaksin astraZeneca. Dia mengikuti vaksin massal di GBK pada 4 Mei 2021.
Setelah itu, tepatnya hari Senin tanggal 5 Mei Trio dilarikan ke rumah sakit karena sakit kepalanya bertambah parah. Tak hanya sakit kepala, dia juga mengalami demam tinggi.
Tak lama di rumah sakit, Trio dinyatakan meninggal dunia pada Senin siang pukul 12.30 WIB.
