Pembangunan Capai 16,5 Persen, Ini Progres Proyek MRT Fase II

Proyek MRT di kawasan Monas.
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – PT Mass Rapid Transit (MRT) kini masih mengerjakan proyek MRT fase II dari Jalan MH Thamrin hingga Harmoni. Hingga saat ini, proyek pembangunan tersebut telah mencapai 16,5 persen untuk pengerjaan selama hampir satu tahun sejak Juli 2020.

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang

"Jadi saat ini kita ada di lokasi pembangunan stasiun MRT fase CP 201 dari Thamrin sampai Harmoni. Titik kita berdiri di Stasiun Monas dan progres pembangunan CP 201 dari Bundaran HI sampai Harmoni sudah capai 16,5 persen," kata Direktur Utama MRT, William Sabandar, di Monas, Jakarta Pusat, Senin 31 Mei 2021.

Menurut William, proses pembangunan saat ini meliputi boks gardu listrik untuk operasional stasiun. Kemudian, ada juga pekerjaan persiapan untuk kedatangan panel boring mesin (mesin bor) dari Jepang, yang akan digunakan untuk proses pengeboran dari Bundaran HI sampai Harmoni.

Wali Kota Berharap Proyek MRT 'Beneran' Sampai Tangsel: Itu Kita yang Usul

"Sambil itu di sini ada penataan lalu lintas yang kami lakukan. Kemudian pertimbangan-pertimbangan atau upaya-upaya untuk proteksi dan perlindungan terhadap situs-situs cagar budaya," jelasnya.

"Seperti yang sudah kami lakukan, misalnya di Tugu Jam Thamrin, begitu terus sampai Utara kami akan perhatikan bangunan cagar budaya," katanya.

Pemprov DKI Tiadakan CFD Besok karena Masih Cuti Lebaran

Panel boring ini direncanakan akan tiba di lokasi proyek MRT sekitar bulan Oktober atau November 2021. Kemudian, panel tersebut akan dipasang atau instalasi untuk mulai melakukan proses pengeboran yang direncanakan mulai beroperasi pada awal tahun 2022 mendatang.

Melintasi Objek Vital Negara

William mengungkapkan, bahwa proyek MRT fase kedua ini akan melintasi objek vital negara. Karena itu, pihak PT MRT telah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Sekretariat Negara sejak awal perencanaan pembangunan. Koordinasi ini dilakukan untuk memperhatikan kawasan cagar budaya.

"Jadi misalnya untuk kawasan Monas ini ada koordinasi tentu antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat. Koordinasinya dilakukan lewat Kementerian Sekretaris Negara dan seluruh prosesnya itu dikonsultasikan, termasuk lokasi di mana stasiun itu berada, pintu masuknya seperti apa, jalur-jalur pada terowongannya itu berapa jaraknya dari berbagai bangunan vital. Itu semua kami mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Sekretaris Negara, dan itu menjadi pedoman kita dalam melakukan pembangunan fase II ini," ungkap dia.

Ia melanjutkan, bahwa untuk pengamanan pengerjaan proyek MRT ini dilakukan dengan tingkat pengamanan yang sangat tinggi, sebab proyek ini melintasi kawasan ring satu. Bahkan, bangunan MRT ini dikerjakan dengan memperhatikan konstruksi yang turut mengamankan kawasan ring satu.

Seperti diketahui, proyek MRT fase kedua ini terbagi menjadi dua bagian, yakni fase II-A dan fase II-B. Fase II-A ini dari Thamrin hingga Kota Tua. Sedangkan untuk fase II-B, dari Kota Tua sampai Ancol Barat.

Pada fase II-A, tambah William, PT MRT akan membangun tujuh stasiun baru, yakni Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota. Sementara, untuk fase II-B akan dibangun satu stasiun depo, yakni Depo Ancol Barat.

"Jadi fase II-A ini kita bagi dua segmen. Segmen satu dari Bundaran HI sampai Harmoni, yang akan dioperasikan pada Maret 2025. Kemudian segmen dua itu akan mulai dari Stasiun Harmoni sampai ke Kota Tua, itu akan dioperasikan pada bulan Agustus 2027," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya