Sumur Batu Kemayoran Jakpus Lockdown, 34 Warga Positif COVID-19

Lockdown mini di Jagakarsa (ILUSTRASI)
Sumber :
  • VIVA / Vicky Fazri (Jakarta)

VIVA – Kawasan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat diputuskan untuk diberlakukan mikro lockdown, lantaran banyaknya warga di sana yang terpapar COVID-19. Aparat gabungan dari TNI, Polri, dan pihak kelurahan menjaga kawasan tersebut.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Sam Suharto mengatakan, ada 34 warga di Sumur Batu yang terpapar COVID-19. Sehingga, sebagai langkah antisipasi, Tiga Pilar di sana melakukan pembatasan aktivitas warga, agar tidak terjadinya penularan yang meluas ke warga lain.

"Lingkungan tempat mereka tinggal langsung kami terapkan mikro lockdown. Kita lockdown sebagai langkah antisipasi terjadinya penyebaran yang lebih luas," kata Sam, saat dikonfirmasi, Rabu 9 Juni 2021.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Baca juga: Polda Metro dan Kodam Jaya Vaksinasi Massal 147 Warga

Sam melanjutkan, bahwa kebanyakan warga yang positif diduga karena terpapar dari orang terdekatnya. "Diduga karena klaster keluarga, komunitas dan pasca libur lebaran," jelasnya.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Saat ini, di antara mereka ada yang menjalani perawatan di tempat berbeda. Beberapa dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, di puskesmas, dan rumah sakit setempat.

"Kalau yang mengalami gejala berat saat ini dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan terdekat. Sedangkan, yang bergejala ringan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing," terang Sam.

Sebagai langkah pencegahan, tambah Sam, tim Satgas COVID-19 langsung melakukan penyemprotan disinfektan untuk pencegahan penyebaran. Penyemprotan ini difokuskan di beberapa RT yang saat ini tidak ada warga yang positif COVID-19.

"Terutama di lingkungan RT 01, RT 02 dan RT 08 yang ada di RW 03. Sehingga tidak ada warga yang terkena lagi," tambahnya.

Semua aktifitas warga setempat pun kini dipantau dan tak semua orang bisa keluar masuk. Untuk kebutuhan sehari-hari warga yang di lockdown, disuplai 200 kilogram beras, 10 dus masker, dan enam dus minyak goreng.

"Di setiap pintu jalan kami pasang spanduk dan larangan melintas bagi warga yang tak berkepentingan. Warga yang jalani isolasi akan kami pantau dan bantu penuhi kebutuhannya," tutup Sam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya