Data Kependudukan Warga Bekasi Diretas, Layanan Online Dihentikan

Mesin anjungan dukcapil mandiri Kabupaten Bekasi.
Sumber :
  • ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

VIVA – Pemerintah Kabupaten Bekasi masih memberhentikan layanan kependudukan berbasis online usai terjadi peretasan data kependudukan. Layanan itu terpaksa dialihkan ke WhatsApp hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

"Kami sudah laporkan ke Dirjen Dukcapil Kemendagri dan Kapolres Metro Bekasi Kabupaten," kara Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, Hudaya kepada VIVA pada Rabu 9 Juni 2021.

Hudaya menjelaskan, tim IT dari pihak Kemendagri sudah menananganinya langsung. Untuk itu kata dia, layanan kependudukan yang biasa dilakukan secara online untuk sementara dihentikan. "Kita alihkan dahulu melalui layanan WhatsApp, " kata Hudaya.

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya

Menurutnya, usaha peretasan itu sudah diketahui sejak 2 Juni 2021. Pada sore harinya kata dia, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kemendagri. "Soal sampai kapan waktu penghentian layanan itu menunggu instruksi selanjutnya dari pusat," ujar dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, M Taufik mengatakan, pihaknya tidak terkena peretasan. Hanya kata dia, layanan tetap dihentikan sementara sesuai dengan instruksi Kemendagri.

92.493 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Pekan Depan

"Soal sampai kapannya, saya tidak tahu karena instruksi dari pusat," kata Taufik kepada VIVA.

Taufik mengaku, untuk data kependudukan di Kota Bekasi bukalah diretas. Kata dia, pihak peretas tidak melakukannya karena basis IP Address yang dimilikinya berbeda. "Kalau kita kan basisnya android dan tidak pakai ip publik seperti go.id," katanya.

Saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi terkait perbaikan firewall. Dia pun bersama tim IT mengatakan sudah mengantisipasi terjadi usaha peretasan kepada data kependudukan Kota Bekasi. "Sekarang layanan masih shutdown," katanya.

Seperti yang diketahui, Lembaga studi CISSReC mengungkap setidaknya ada penjualan data-data dukcapil. Disebutkan bahwa dijual ini mencakup 8.797.669 data penduduk. Sebagai rincian, Kabupaten Malang menyumbang data terbanyak dengan 3.165.815 data penduduk, disusul Kabupaten Bekasi sebanyak 2.339.060, Subang 1.989.263, dan Kota Bogor 1.303.531 data.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya