Aksi Sekeluarga Tes Antigen Sendiri saat Terjaring Razia di Puncak

Wisatawan yang hendak ke Puncak Bogor melakukan rapid test sendiri
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Tak mau diputarbalikan oleh Satgas COVID-19 karena tak membawa surat rapid antigen PCR atau vaksinasi, satu keluarga wisatawan yang hendak menuju Puncak Bogor melakukan rapid test antigen. Bukan melakukan tes oleh petugas medis, wisatawan tersebut melakukannya sendiri.

Viral Bengkel di Puncak Bogor Getok Harga Ganti Ban Mobil Rp200 Ribu, Polisi Turun Tangan

Menurut keterangan petugas, kendaraan tersebut dihentikan petugas untuk memeriksa surat rapid antigen, PCR atau vaksinasi. Lantaran tidak bisa menunjukkan surat, akhirnya petugas meminta kendaraan wisatawan tersebut untuk putar balik kembali ke arah Jakarta.

"Hari ini kami melaksanakan penyekatan yang mengarah ke Cisarua  Puncak. Tadi satu kendaraan kita berhentikan dan dia tidak membawa surat rapid antigen PCR," kata Kepala Seksi Ops Satpoo PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara, Minggu 20 Juni 2021.

Pengakuan Anak Buah Syafrin Tumpangi Mobil Dishub DKI yang Buang Sampah Sembarangan

Karena tidak mau diputarbalik, akhirnya wisatawan yang diketahui bernama Ade Habibi itu mengaku surat rapid test antigen mereka tertinggal di rumah. Wisatawan ini kemudian meminta waktu kepada petugas untuk rapid antigen secara sendiri di dalam mobil.

Ade besama istrinya dan dua anaknya langsung melakukan rapid test secara bergantian. Ade mengambil alat dan memasukan alat itu ke hidung istrinya dan Ade diambil oleh istrinya. Kemudian mereka mengambil rapid test kedua anaknya.

Mobil Dishub DKI Buang Sampah Sembarangan di Puncak Bogor, Ditumpangi Kasatpel

"Mereka melakukan test rapid antigen sendiri di dalam kendaraan tersebut dia membawa alatnya mereka tes sendiri," jelas Rhama.

Rhama mengatakan, petugas menunggu sampai hasil rapid test antigen pengendara tersebut keluar. Petugas mempersilahkan wisatawan melanjutkan perjalanan setelah diketahui hasil tes non reaktif atau negatif.

"Ya hasilnya negatif lalu kami persilahkan melanjutkan perjalanan," jelasnya.

Rhama mengatakan, lalu lintas menuju Puncak hari ini terbilang cukup lenggang karena terjadi penurunan pengunjung. Rata-rata pengendara yang melintas membawa surat rapid antigen dan PCR serta sertifikat vaksin. Tercatat sebanyak 40 kendaraan diputarbalikan.

"Di sini kondisi lalu lintas tidak terlalu padat. Menurun 70 persen menurun yang berkunjung yang ke arah Puncak. Mungkin di Jakarta dan Kota Bogor ada penyekatan juga. Kami telah memutar bakikan kendaraan sekitar 40 kendaraan. Karena tidak membawa surat rapid antigen atau swab PCR," imbuhnya.

Baca juga: Update COVID-19 Nasional 20 Juni: Kasus Positif Nyaris 2 Juta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya