Tangani COVID-19, Anies Sebut Konversi Ruang ICU Dikebut Pekan Ini

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah.

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan rapat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin, 21 Juni 2021 malam.

Muhammadiyah: Prabowo Harus Menyerap Aspirasi Anies, Cak Imin, Ganjar, dan Mahfud

Anies mengemukakan, dalam rapat itu dibahas mengenai peningkatan kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien COVID-19.

Anies memaparkan, Jakarta sejak awal menyiapkan fasilitas kesehatan yang cukup. Dari 193 rumah sakit di Jakarta, sampai dengan minggu lalu, ada 106 rumah sakit yang menangani COVID-19. Saat ini, dengan adanya lonjakan kasus COVID-19 maka ditambah menjadi 140 rumah sakit.

Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

Kemudian ada 32 RSUD di Jakarta yang semuanya ikut menangani COVID-19. Bahkan, 13 RSUD hanya melayani pasien COVID-19. Sedangkan 19 RSUD lainnya, 60 persen untuk penanganan COVID-19. 

"Tadi malam kita membahas untuk menambah rumah sakit-rumah sakit lain untuk ikut dalam sistem penanganan COVID," ujar Anies dalam wawancara dengan tvOne di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Selasa, 22 Juni 2021.

PKS Berterima Kasih kepada Anies-Cak Imin dan Merasa Bangga Jadi Koalisi Perubahan

Anies memaparkan, jika ada 1.000 orang terkena covid, kira-kira 70-75 persen bisa isolasi atau ringan. Kemudian ada sekitar 30 persen yang sedang, berat, kritis. Dari 30 persen itu, 5 persen yang berat dan kritis. "Kita menyelamatkan yang berat dan kritis ini, sementara penyiapan ICU tidak sederhana," ujarnya.

Jika misalnya dalam satu ruang ICU dipakai untuk pasien covid maka semua tempat tidur di ruang ICU itu, harus untuk semua pasien covid karena ada potensi penularan kepada pasien ICU yang lain. "Padahal kita tahu kamar ICU tidak mudah karena sedang dipakai mereka yang habis operasi atau yang dalam kondisi memerlukan penanganan intensif," ujar Anies. 

Anies menambahkan, "Tapi ini dikebut selama satu minggu ini untuk mengkonversi lebih banyak ruang ICU agar mereka yang perlu penanganan intensif itu dilakukan."

Setiap hari, menurut Anies, pihaknya berkomunikasi membahas hal itu. Menurut Anies, ini semua tidak terlihat di luar. "Ini semua kerja senyap tapi kita di Jakarta dari awal kalau saya ditanya prioritas, prioritas pertama keselamatan, kedua keselamatan, ketiga keselamatan, baru urusan-urusan yang lain. Prinsip ini yang kita pegang sampai sekarang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya