Anies Siapkan 2.500 Kamar Rusun Nagrak Tampung Pasien COVID-19

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Rusun Nagrak di Cilincing.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, memastikan Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara siap dijadikan lokasi alternatif tempat isolasi terkendali pasien tanpa gejala COVID-19. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban pasien yang ditampung oleh Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

"Rusun Nagrak berkapasitas 2.500 kamar yang disediakan untuk ruang isolasi, di mana satu kamar dapat diisi empat pasien," kata Anies saat meninjau lokasi itu bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI, Mulyo, Rabu, 23 Juni 2021. 

Ia mengatakan persiapan tersebut sebagai upaya bersama guna memastikan bahwa warga yang terpapar di Jakarta bisa mendapat fasilitas isolasi dengan baik, untuk meminimalisir penularan kepada yang lain.

Kubu Anies Tuding Pencalonan Gibran Tidak Sah, KPU: Mengada-ngada

"Ini diupayakan karena kita harus memutus mata rantai," ujarnya. 

Menurutnya, pengelolaan tempat isolasi ini ada di dalam kendali Pangdam Jaya, yang sekaligus juga Pangkogaskabpad (Panglima Komando Tugas Gabungan Tempat Terpadu), dan ini menjadi satu dengan pengelolaan Wisma Atlet.

Menkopolhukam Minta Semua Pihak Hormati Langkah Kubu Anies dan Ganjar Gugat Hasil Pemilu ke MK

"Jadi secara infrastruktur ini adalah fasilitas yang dikelola Pemprov Jakarta, tetapi secara aktivitasnya di bawah satu garis komando dengan Wisma Atlet," ujarnya.

Anies menambahkan, bahwa segala kebutuhan pasien di Rusun Nagrak, baik dari segi personalia hingga logistik ada dalam satu manajemen, di bawah kendali Wisma Atlet. Sehingga, pasien yang tidak memiliki gejala bisa dialokasikan ke Rusun Nagrak agar penanggulangannya berjalan optimal.

"Ini seperti satelitnya Wisma Atlet yang dulu digunakan orang bergejala ringan atau tanpa gejala, sekarang yang tanpa gejala diarahkan di sini (Rusun Nagrak)," ungkapnya. 

"Namun, saya berpesan bila kita memiliki gejala, merasa khawatir terpapar, datangi fasilitas kesehatan dulu. Baru dari sana ada rujukan apakah perlu isolasi atau tidak. Kita berharap tidak banyak lagi yang mengalami isolasi mandiri dan perawatan," tambahnya. 

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Mulyo Aji menjelaskan, dengan adanya tren peningkatan pasien tanpa gejala, bersamaan dengan pasien bergejala COVID-19, pihaknya harus  mempersiapkan langkah alternatif untuk membagi tempat perawatan. 

"Jadi Wisma Atlet difokuskan untuk yang bergejala, sementara kita menyiapkan fasilitas isolasi di Rusun Nagrak untuk yang tidak bergejala," kata Mulyo Aji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya