Jawaban Menohok PT Equity Life Usai Disidak Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sidak perusahaan yang masih menerapkan WFO
Sumber :
  • Instastory Instagram @aniesbaswedan

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan sidak ke beberapa perusahaan di Jakarta yang kantornya masih memberlakukan work from office (WFO) di tengah pemberlakukan PPKM darurat. Anies bahkan menegur HRD kantor tersebut dan meminta karyawannya untuk segera dipulangkan.

Heboh Trotoar Berbayar di Jakpus, Heru Budi: Nanti Saya Suruh Dishub Tangkep

Salah satu tempat yang didatangi Anies yakni gedung Sahid Sudirman Center Jakarta. PT Equity life pun akhirnya buka suara.

"PT Equity Life Indonesa beserta kantor-kantor pemasaran perusahaan asuransi jiwa yang termasuk dalam sektor usaha esensial berdasarkan ketentuan Instruksi Mendagri No.15 tahun 2021 perihal pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat darurat corona virus," tulis akun instagram remsi @equitylifeindonesia, Rabu 7 Juli 2021.

Anies Respons Isu Bakal Maju di Pilgub DKI: Seakan-akan Pilpres Sudah Selesai, Jangan Terjebak

Selain itu juga, perusahaan tersebut mengaku selalu mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kami memastikan dalam menjalankan aktivitas bisnis maupun operasional selalu mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan menerapkan prokes yang berlaku dan termasuk pemberlakuan maksimum karyawan WFH sebesar 50 %," tulis dia.

Heru Budi Enggak Tahu soal Anggaran Baju Dinas DPRD DKI Capai Rp3 Miliar

Sebelumnya, Melalui laman akun instastory Instagram @aniesbaswedan, dikutip pada Selasa, 6 Juli 2021. Anies bersama jajarannya mendatangani kantor PT. Equity Life Indonesia yang ada di gedung tersebut.

Ia bertemu dengan salah seorang pimpinan perusahaan tersebut. Anies pun malah mempertanyakan aturan PPKM Darurat di Jakarta masih tetap dilanggar.

“Kenapa aturan dilanggar. Mereka ikut aturan perusahaan kan, perusahaanya menyuruh masuk," tegas Anies di Jakarta. Lalu, pertanyaan Anies pun langsung di jawab oleh pria itu. "Iya 25 persen pak. Data masuk 42 orang," katanya.

Lantas Anies pun geram dan memberikan pencerahan kepada salah seorang pimpinan perusahaan itu. Anies menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setiap harinya mengubur warga yang positif COVID-19. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya