MUI Minta Ilmuwan RI Tak Anggap Enteng Soal Prediksi Jakarta Tenggelam

Warga menumpang mobil bak saat melintasi banjir rob di Muara Baru.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc

VIVA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta para ilmuwan Indonesia tidak menganggap enteng prediksi DKI Jakarta akan tenggelam, sebagaimana disampaikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden beberapa hari lalu.

Punya Sejarah Dengan PAN, Airin Harap Kembali Didukung Pilgub Banten

"Pernyataan Joe Biden itu hendaknya jangan kita anggap enteng," ujar ??Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin, 2 Agustus 2021.

Sebelumnya, Biden mengatakan bahwa bila perubahan iklim yang ekstrem terjadi di dunia ini maka Jakarta akan terancam tenggelam dalam 10 tahun ke depan.

UI Raih Peringkat Pertama Kampus Terbaik Indonesia Versi THE Asia University Rankings 2024

Abbas mengatakan, kewaspadaan dini para ilmuwan saat ini dibutuhkan agar tidak ada kesan membiarkan persoalan menjadi berlarut-larut hingga kondisi bahaya tampak di depan mata.

Ia berharap agar para pemimpin dan ilmuwan di negeri ini, terutama mereka yang bidang tugas dan keahlian serta keilmuannya memang terkait dengan masalah perubahan iklim dan pemanasan global, untuk bersatu melakukan langkah-langkah serta studi.

Alasan Pria Bunuh Waria di Sukabumi, Tolak Hubungan Sesama Jenis

"Itu untuk disumbangkan kepada dunia dan kepada pemerintah sendiri tentang cara mengantisipasi persoalan tersebut," katanya.

???????Abbas berpendapat, perubahan iklim itu terjadi karena pesatnya pembangunan di seluruh dunia saat ini meningkatkan peredaran emisi karbon (CO2 emission) yang mendorong terjadinya kenaikan suhu, sehingga iklim pun berubah.

"???????Hal itu jelas akan menimbulkan dampak katastropik yang mengerikan yang akan bisa mengancam dunia secara keseluruhan terutama negara kita Indonesia dan lebih-lebih lagi (Ibu) Kota Jakarta," katanya.

Menurut Abbas, permukaan tanah di Jakarta menurun setiap tahunnya, sedangkan naiknya permukaan air laut karena pemanasan global menyebabkan mencairnya es yang ada di Kutub Utara dan Selatan.

Oleh karena itu, kata Abbas, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah harus berkoordinasi memikirkan bagaimana Indonesia bisa berkontribusi bersama negara-negara lain di dunia untuk menghambat dan mencegah terjadinya perubahan iklim global tersebut dan mencegah dampak buruk menimpa bangsa Indonesia. (Antara)
 

Penderitaan rakyat Gaza

AS dan Israel Kembali Berdiskusi Tentang Evakuasi di Gaza Selatan

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin 6 Mei 2024 ketika ratusan warga Palestina meninggalkan kota Rafah di Gaza

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024