Penjelasan DPRD Kota Tangerang Soal Anggaran hingga Bahan Baju Dinas

Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly

VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang memberikan penjelasan, terkait besarnya anggaran dan penentuan bahan yang digunakan pada pakaian dinas anggota dewan setempat tahun 2021.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo menjelaskan, berdasarkan keterangan pihak sekretaris dewan (sekwan), anggaran pengadaan pakaian dinas senilai Rp675 juta itu cukup besar karena harga dari material bahan yang digunakan mengalami kenaikan.

"Kita waktu itu cuma bilang, bahannya yang bagus, wolnya yang bagus, itu saja. Di sini saya luruskan, tidak ada menunjuk merek tertentu. Dan, anggaran itu muncul karena harga dari material atau kualitas bahannya sudah naik, belum lagi pajaknya," katanya, Selasa, 10 Agustus 2021.

Perbaiki Dop Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia

Lanjut dia, adanya volume yang bertambah pun melandasi kenaikan anggaran dalam pengadaan baju dinas. Dimana sesuai dengan PP 18 Tahun 2017, untuk pengadaan baju dinas hanya ada 4, yakni pakaian dinas harian (PDH), pakaian sipil resmi (PSR), pakaian sipil harian (PSH), dan untuk pakaian sipil lengkap (PSL).

"Volume tahun ini bertambah, karena untuk yang PSL dalam lima tahun atau satu periode itu dua kali makanya volume tahun ini bertambah, dari yang sebelumnya empat, jadi lima. Dan itulah anggaran naik," ujarnya.

Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan 6 Raperda Sumsel di Depan DPRD, Apa Saja?

Untuk anggaran penjahitan baju hingga Rp600 juta itu pun dikarenakan harga jasa jahit yang saat ini sudah mengalami kenaikan.

"Sekali lagi untuk saat ini memang harga banyak yang meningkat itu penjelasannya, tapi akhirnya memang kami putuskan untuk membatalkannya secara keseluruhan setelah mendengar segala masukan dari berbagai pihak," ujarnya.

Untuk diketahui, pembatalan anggaran pengadaan baju dinas itu terdiri dari pengadaan bahan senilai Rp675 juta. Kemudian, pengadaan penjahitan baju senilai Rp600 juta.

Pengadaan baju dengan nilai itu pun diketahui naik dari anggaran tahun 2020 sebesar Rp312,5 juta. Dimana, kenaikan itu disebabkan adanya pemilihan bahan yang lebih baik, bahkan menggunakan 4 merek ternama  Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian (PDH), Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya