Sekolah Tatap Muka, SMA di Bogor Terapkan Aturan Bawa Bekal dari Rumah

Siswa mencuci tangan di SMAN 1 Caringin, Bogor.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Caringin, Kabupaten Bogor yang masuk dalam "Sekolah Penggerak", program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mulai ancang-ancang untuk mempersiapkan menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Penerapan Zonasi PPDB Sekolah Dinilai Belum Efektif

Berbagai antisipasi guna mencegah penularan COVID-19 pun dilakukan, salah satunya menuntaskan vaksinasi 100 persen siswa dan aturan membawa bekal makanan dari rumah.

Kepala SMA Negeri 1 Caringin Amat Aswandi mengatakan, untuk menyambut rencana PTM seluruh persiapan dilakukan. Mulai dari prosedur protokol kesehatan 5M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Refleksi Program Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Pusat Unggulan

Selain protokol kesehatan, lanjut Amat, tim COVID-19 sekolah beserta guru sudah berkoordinasi dengan Satgas Puskesmas, menjalani vaksinasi nasional dan saat ini juga mengajak siswa untuk vaksinasi. Pihak sekolah menargetkan 100 persen seluruh siswa sudah mengikuti vaksinasi. 

“Kami guru-guru pengajar sudah divaksinasi dan saat ini menargetkan 100 persen siswa sudah divaksinasi. Dari 811 siswa saat ini, 630 siswa sudah mengikuti vaksinasi menggunakan vaksinasi Pfizer,” katanya. 

Pelajar Pancasila: Sebuah Harapan Pendidikan Ideal di Masa Depan

Selain protokol kesehatan 5M, lanjut Amat, pihak sekolah memberlakukan aturan pada saat pembelajaran tatap muka, agar siswa mencegah penularan COVID-19 dengan membawa bekal makanan dari rumah. Dengan membawa bekal makanan dari rumah, akan mengurangi timbulnya sampah plastik. Selain siswa, guru-guru juga diwajibkan membawa bekal makanan dari rumah. Selain itu, kantin sementara tidak dibuka.

“Saya sangat prihatin sampah plastik di mana-mana untuk membersihkan sampah plastik. Ini sebagai visi sekolah berwawasan lingkungan dan untuk menghindari transaksi uang langsung, dan jika sudah buka kantin tidak menjual makanan kemasan plastik,” katanya.

Amat menjelaskan, SMA Negeri 1 Caringin adalah salah satu Sekolah Penggerak yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah Penggerak adalah sekolah pioner yang memberlakukan kurikulum baru, yakni akselerasi percepatan profil pelajar Pancasila. Di Kabupaten Bogor ada sebanyak 14 sekolah yang terpilih, 8 sekolah negeri dan 6 sekolah swasta. 

Lanjut Amat, sebagai Sekolah Penggerak ini, SMA Negeri 1 Caringin mempunyai visi misi yang harus ditunjang oleh pembangunan. Saat ini sekolah mengarahkan siswa dengan PKWU Prakarya Kewirausahaan melalui program budidaya. Misalnya, dengan menanam tanaman organik, budidaya ikan lele, hingga pengelolaan sampah organik. 

“Artinya kita coba wujudkan dengan visi sekolah unggul dalam prestasi dan kompetitif berwawasan lingkungan berdasarkan iman dan takwa direalisasikan dengan sekolah bebas plastik dan membangun segala penunjangnya,” katanya.

#pakaimasker

#jagajarakhindarikerumunan

#cucitanganpakaisabun

#ingatpesanibu

#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya