Video Penangkapan Coki Pardede Tersebar, Ini Respons Kapolda Metro

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran diacara podcast Deddy Corbuzier
Sumber :
  • Youtube: Deddy Corbuzier

VIVA – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran menyebutkan, tersebarnya video penangkapan komika Coki Pardede di media sosial tidak tepat.

Jelang Pengumuman Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024 Polri Jelaskan Situasi Keamanannya

Hal itu dikatakan Fadil saat ditanya tanggapannya terkait apakah laik video penangkapan seorang pelaku kejahatan tersebar di media sosial. 

Kata Fadil, secara etik hal tersebut melanggar kalau yang melakukannya adalah oknum polisi.

HUT ke-72 Korsabhara, Kabaharkam Komjen Fadil Imran Ingatkan Pentingnya Patroli Terbaik

"Langgar etik dia apalagi kalau tindakan-tindakan itu menggunakan cara-cara tidak baik. Kan ada sidang kode etik di polisi. Kecuali, proses dan perizinannya itu diperbolehkan," ujar Fadil saat diwawancarai Deddy Corbuzier di Podcast yang dikutip VIVA, Rabu, 8 September 2021.

Kata dia, dalam beberapa kasus memang ada yang boleh merekam penangkapan untuk bukti. Namun, untuk kasus Coki, dia menyebut, kalau yang merekamnya adalah polisi hal tersebut melanggar etik. Untuk itu, dia akan melakukan evaluasi.

Temui Kabaharkam Fadil Imran usai Sebut Kapolri Tak Netral, Ini Kata Henry Yoso

"Kalau yang shooting polisinya, tidak boleh, secara etik kaya gitu," katanya.

Dalam kesempatan itu, Fadil juga sempat ditanya soal mengapa saat konferensi pers pelaku penggunaan narkoba ada polisi dengan senjata laras panjang dipampang. 
Fadil mengaku akan mengevaluasi agar polisi dengan senjata laras panjang ke depan hanya dipampang apabila kasus narkoba terkait dengan bandar, bukan pemakai.

"Nanti saya perbaiki. Kalau bandar okelah, kalau pengguna tidak perlu ya (polisi dengan senjata laras panjang)," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya