Tangerang Realisasikan 9 Ribu Sambungan Air Bersih ke Warga Pantura

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang hingga kini masih kesulitan untuk memperoleh air bersih. Salah satunya di Desa Kebon Cau, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

Untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih, warga setempat pun harus membelinya dari pedagang air keliling, atau nekat menggunakan air dari kali. 

Lantaran itu, akhirnya kini Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui PDAM Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) pun merealisasikan kebutuhan warga, dengan memasang 9 ribu sambungan air di wilayah setempat.

Tak Dibelikan Ponsel, Pemuda Ini Nekat Panjat Tower PDAM Coba Bunuh Diri

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, sambungan langsung itu merupakan realisasi yang sangat baik terutama di Kecamatan Teluknaga, mengingat selama ini belum tersentuh jaringan perpipaan air minum dan air bersih.

"Tentunya ini suatu kebahagiaan kita semua, adalah tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk memberikan layanan air bersih dan air minum kepada masyarakat melalui jaringan perpipaan, tentu saja agar derajat kesehatan masyarakat kebersihan tubuh lingkungan bisa meningkat," katanya, Jumat, 10 September 2021.

Dana Habis untuk Nyaleg, Caleg PKS di Cilegon Putuskan Bantuan Saluran Air Bersih untuk Warga

Dalam hal ini, Perumdam TKR pun membuka promo pemasangan saluran air bersih, apabila dengan harga normal harga pemasangan sejumlah Rp1,2 juta. Namun, selama promo cukup bayar sebesar Rp288 ribu.

Sementara itu, salah satu warga setempat, Zaenudin, yang mendapatkan jaringan air bersih Perumdam TKR mengatakan, dengan adanya pemasangan air, ia bersama keluarga pun akhirnya bisa merasakan air bersih.

"Saya ucapkan terima kasih dan sangat bersyukur bisa mendapatkan air bersih. Insya Allah ke depannya masyarakat di sekitar Kebon Cau bisa lebih sehat lagi, karena selama ini kami belum pernah merasakan adanya air bersih di wilayah kami," ujarnya.

Ia menambahkan, sebelum terpasangnya pipa air bersih, bertahun-tahun, ia bersama warga setempat pun melakukan cuci dan sebagainya di kali dengan air yang kurang layak.

"Bertahun-tahun kami pakai air yang kurang layak, bahkan harus beli seharga Rp3ribu per galon. Ini harus kami lakukan, tapi dengan adanya layanan ini kami bisa nyuci masak dan lainnya menggunakan air bersih," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya