Revitalisasi TIM, Desain Gedung Terinspirasi Lagu Karya Ismail Marzuki

Desain revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
Sumber :
  • Jakpro

VIVA – PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen untuk menghadirkan wajah baru Taman Ismail Marzuki (TIM). Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadikan TIM sebagai pusat wisata edukasi, kesenian dan kebudayaan terbaik di belahan bumi selatan. 

Aksi Pelemparan Batu Warnai Pembongkaran Pasar Kutabumi Tangerang

Dengan berbagai keunggulan dan mengusung konsep mixed-use building, TIM yang saat ini tengah direvitalisasi akan menjadi Urban Art Center dan Creative Hub di Kota Jakarta dan Indonesia.

Salah satu bangunan baru dengan desain unik di TIM adalah Perpustakaan dan Wisma Seni, atau dikenal sebagai Gedung Panjang. 

Emak-emak Hadang Alat Berat Tolak Pembongkaran Pasar Kutabumi

Menurut sang arsitek Andra Matin, bangunan ini adalah penggambaran inspirasi dari lagu ciptaan Ismail Marzuki, detailnya lagu yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa. 

“Tanah airku Indonesia. Negeri elok amat kucinta. Tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa. Tanah airku aman dan makmur, pulau kelapa yang amat subur," ujar Andra mengutip lirik lagu tersebut, di Jakarta, Selasa, 28 September 2021. 

Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Basuki untuk Revitalisasi Pasar Muara Bungo Jambi

Lirik lagu tersebut, kata Andra, menjadi inspirasinya untuk mendesain Gedung Panjang TIM karena kata-katanya yang syarat akan simbol.

“Bangunan ini memang cocoknya hanya di TIM. Inspirasinya dari lagu ciptaan Ismail Marzuki, ditransfer ke bentuk tinggi rendah not balok," ujar Andra. 

Menurut Andra, lirik yang tertera menunjukkan bahwa semua masyarakat harus mencintai negara. 

“(Liriknya) benar-benar kerasa bahwa kita harus mencintai negara kita. Tiga not digabung jadi satu fasad. Fasadnya disusun secara acak," kata Andra.

Sebagai deskripsi, bangunan yang dikenal sebagai Gedung Panjang itu terlihat memanjang di lahan yang dulu jadi pusat kuliner TIM. Bagian gedung 14 lantai itu terlihat berundak-undak dari kejauhan, tidak rata seperti bangunan tinggi konvensional. Terdapat pula elemen motif tumpal dari batik Betawi pada bangunan. 

Selain sebagai estetika, hal itu juga bertujan untuk mereduksi sinar matahari ke area perpustakaan sehingga menjadi lebih sejuk.

Fasilitas di Gedung Panjang terdiri dari Galeri Seni, Perpustakaan Umum, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Kantor Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Ruang Diskusi Komite Seni dan Wisma Seni.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya