Anies Sebut 60% Populasi Dunia Bakal Tinggal di Kota di Masa Depan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menjalani pemeriksaan di KPK
Sumber :
  • VIVA/Edwin Firdaus

VIVA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi pembicara dalam forum internasional Climate Heroes 2021. Acara itu diselenggarakan secara daring oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, kemarin.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya

Dalam forum tersebut, Gubernur Anies mengawali dengan menjelaskan, fenomena urbanisasi besar yang membuat sebagian besar penduduk akan tinggal di perkotaan di masa depan.

“Sebagian besar penduduk dunia tinggal di kota. Dalam pengertian ini, banyak kehidupan bergantung pada kota. Diproyeksikan bahwa setidaknya 60,4 persen populasi dunia akan tinggal di kota pada tahun 2030 dan 68 persen pada tahun 2050 dan nantinya peran kota penting bagi peradaban kita,” kata Anies, dikutip Jumat, 1 Oktober 2021.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Kemudian terkait perubahan iklim kota, juga memiliki peran besar di dalam aspek kehidupan populasi di dalamnya. Untuk itu, kota bertanggung jawab untuk mengurangi emisi karbon yang menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim di dunia. Sehingga bumi nantinya dapat secara layak ditinggali oleh generasi selanjutnya.

“Peran sistem perkotaan dan pemimpin kota menjadi sangat penting, terutama ketika kota ditantang oleh tantangan besar seperti Pandemi COVID-19 dan perubahan iklim," ujarnya. 

Hujan Lebat di Dubai, Benarkah karena Perubahan Iklim atau Modifikasi Cuaca?

Maka dari itu, kata Anies, komunitas internasional juga memberikan perhatian yang signifikan pada kota-kota. Dalam kesepakatan global, seperti Perjanjian Paris dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, pemerintah kota diakui sebagai sekutu penting dalam mendorong masa depan yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan. 

"Kota juga bertanggung jawab untuk mengurangi emisi karbon global dengan melakukan tindakan di tingkat lokal,” paparnya.

Baca juga: 5 Pimpinan KPK Klaim Telah Berjuang Pertahankan Novel Baswedan Cs

Anies juga mengungkapkan bahwa Jakarta akan menjalankan perannya dalam ikut menanggulangi dampak perubahan iklim. Terlebih Jakarta akan menjadi tuan rumah Urban20 pada tahun 2022 yang akan membahas isu potensial di era pascapandemi COVID-19.

Anies menjelaskan, bahwa kota memiliki ritme kehidupan yang dinamis, selalu berubah, dan berkembang. Dalam pengukuhan Jakarta sebagai tuan rumah Urban20 (U20) berikutnya, ada 6 fenomena kota pascapandemi yang harus diwaspadai. 

Antara lain perumahan produktif (terjangkau), masa depan industri properti, mobilitas berkelanjutan dan aksesibilitas inklusif terhadap mobilitas, kelangkaan pekerjaan dan masa depan pekerjaan, Keterbatasan interaksi sosial, dan perhatian untuk peningkatan jumlah anak yatim akibat kematian orang tuanya karena COVID-19. 

"Ini harus kita perhatikan dan kita usahakan solusinya,” ungkapnya.

Forum Climate Heroes kali ini juga diikuti oleh H E Sung Yong Kim, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Aniruddha (Ani) Dasgupta, President and CEO of World Resources Institute, dan Dino Patti Djalal sebagai Founder of Foreign Policy Community of Indonesia. Serta beberapa perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas di dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya