- VIVA/Andrew Tito
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, masalah lingkungan tidak akan selesai apabila Ibu Kota negara dipindah ke Kalimantan Timur.
Anies mengatakan hal itu dalam webinar Sinking Cities and The Climate Emergency: Jakarta and Beyond.
Dalam diskusi itu, Anies ditanya oleh mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal soal apa yang terjadi bila Ibu Kota negara dipindah ke Kalimantan.
"Kami akan terus mengembangkan transportasi umum, karena kami harus mengatasi salah satu tentang kemacetan lalu lintas ke tentang udara bersih di kota kami," kata dia kepada wartawan, Jumat, 1 Oktober 2021.
Menurutnya, pemindahan Ibu Kota diputuskan oleh Pemerintah Pusat. Tapi, mengubah kota menjadi yang lebih hijau, dengan memperluas cakupan angkutan umum dan menjawab integrasi angkutan umum adalah agenda dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Jadi kalaupun ibu kota dipindahkan ke Kalimantan, itu tidak akan memindahkan masalah. Masalah lingkungan bukan direlokasi ke Kalimantan. Polusi udara tidak direlokasi ke Kalimantan," ujar Anies.
Lantaran itu, Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan terus bertransformasi serta memberi perhatian serius terhadap masalah lingkungan.
"Dan saya pikir ini juga akan menggerakkan sektor swasta, sektor ketiga untuk melakukan arah yang sama dalam mengubah kota menjadi kota yang lebih hijau," katanya.