Polisi Banting Mahasiswa, BEM Tangerang Raya: Padahal Aksi Damai

Seorang mahasiswa kejang-kejang dalam aksi unjuk rasa di Tangerang
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Himpunan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tangerang Raya, mengecam tindak kekerasan yang dilakukan oleh petugas kepolisian, saat aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan mahasiswa di Pusat Pemerintahan  Kabupaten Tangerang, Rabu, 13 Oktober 2021.

Ketua BEM STIE Putra Nusa Perdana Indonesia, Ahmad Saipul mengatakan, ia menyayangkan dan mengecam perilaku aparat kepolisian yang membanting rekannya.

"Ya, itu rekan kami dari HIMATA (Himpunan Mahasiswa Tangerang), kami mengecam dan sangat sayangkan tindakan itu, di mana ia membanting rekan kami dan itu sudah di luar SOP kepolisian," katanya.

Demonstrasi di HUT Kabupaten Tangerang Banten

Photo :
  • VIVA/ Sherly

Ia menjelaskan, unjuk rasa yang dilakukan itu merupakan aksi damai dan tertib para mahasiswa dalam menyuarakan aspirasinya ke Pemerintah Kabupaten Tangerang.

"Ini aksi damai, dan kami tidak merusak fasilitas umum, kami hanya ingin direspons secara baik oleh pemerintah. Namun yang kami dapatkan respons dari kepolisian seperti ini," ujarnya.

Nantinya, bila tindakan itu terbukti sebagai pelanggaran, sebagai solidaritas, mereka pun akan menggelar aksi unjuk rasa kembali di depan Mapolres Kota Tangerang.

Diketahui, para mahasiswa menggelar aksi bertepatan dengan HUT ke 389 Kabupaten Tangerang. Mereka menyampaikan aspirasi berupa kritikan terhadap Peraturan Bupati nomor 47 tahun 2018 tentang jam operasional angkutan tambang yang dianggap tidak terealisasi dengan baik.

Diketahui, para mahasiswa menggelar aksi bertepatan dengan HUT ke 389 Kabupaten Tangerang. Mereka menyampaikan aspirasi berupa kritikan terhadap Peraturan Bupati nomor 47 tahun 2018 tentang jam operasional angkutan tambang yang dianggap tidak terealisasi dengan baik.

Sebelumnya, oknum polisi berinisial NP dengan pangkat Brigadir membanting mahasiswa yang tengah beraksi di depan gedung Bupati Tangerang, Banten. Pelaku mengaku menyesali perbuatannya. Dia menyebut aksi membanting tersebut hanya refleks.

Di depan korban dan orang tuanya, ia pun meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya tadi siang saat mengamankan aksi demo mahasiswa.

"Saya meminta maaf sebesarnya kepada mas Faris. Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang telah saya perbuat," katanya, Rabu, 13 Oktober 2021.

NP mengaku, tindakan yang dilakukannya tersebut hanya sebatas refleks saja saat mengamankan aksi demo mahasiswa yang sudah mulai terlihat ricuh.

"Tidak ada unsur kesengajaan. Hanya refleks aja," katanya.

100 Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Demo di Gedung MK, Begini Pesan Cawapres Terpilih
Prabowo Subianto

Prabowo Larang Pendukungnya Demo di MK, Demokrat Beri Pujian: Negarawan dan Komitmen Tinggi

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto minta ribuan pendukungnya tak gelar aksi unjuk rasa di depan gedung MK, Jumat hari ini.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024