Posko PP Dibakar, Polisi: Tak Ada Bentrok Ormas, Itu Pidana Biasa

Posko Ormas PP di Kembangan dibakar.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Kapolres Metro Jakarta Barat Kombespol Ady Wibowo, membantah adanya isu perseteruan antara dua kelompok Organisasi Masyarakat atau Ormas, Forum Betawi Rempug (FBR) VS Pemuda Pancasila (PP).

Polisi Minta Warga Melapor Jika Ada Ormas Memaksa Minta THR

Dalam hal ini Ady mengatakan kasus penyerangan tersebut adalah kasus pidana biasa.

"Tidak ada bentrok, itu bukan organisasi. Bahwa itu kejadian pidana seperti biasa, tapi bukan konteks FBR Vs PP karena tidak ada atribut yang mereka gunakan," ujar Ady dikonfirmasi, Selasa 16 November 2021.

Airlangga Dapat Dukungan Pimpin Golkar Lagi, Pengamat: Sangat Pantas, Punya Catatan Positif

Baca juga: Buntut Tewasnya Anggota FBR, Dua Posko PP Dibakar Puluhan Orang

Ady mengatakan pihaknya telah memeriksa dua perwakilan dari ormas tersebut, dan hasilnya bukan perseteruan kedua ormas tersebut, kejadian penyerangan itu sendiri diduga akibat masalah individu dua kelompok berbeda.

Kapolres Jakarta Timur Wanti-wanti Ormas Tak Minta THR ke Pihak Lain, Diancam Pidana

"Karena kita tanya kepada kedua belah pihak tidak ada kontak ormas. Jadi person per person, bukan organisasi, tapi individu," ujarnya.

Sementara keributan yang mengakibat dua posko antara dua ormas tersebut rusak, adalah dampak dari perseteruan dua individu berseberangan tersebut.

Dalam pandangan polisi, Ady menegaskan pihaknya tidak melihat kasus tersebut adalah perseteruan antar dua kelompok Ormas.

"Kita nggak melihat itu antar ormas, tapi antar individu. Kalau terkait perusakan posko ormas, itu adalah dampak tambahan yang kebetulan," ujarnya.

Sementara untuk motif penyerangan antara kedua kelompok ormas ini, pihak Polisi masih terus melakukan penyelidikan, Ady menegaskan kejadian keributan tersebut bukan bentrokan antar ormas.

"Sebenarnya kayak orang lagi nongkrong nggak ada alasan disabet kan banyak kejadian seperti itu. Kebetulan itu salah satunya anggota ormas, tetapi pelaku bukan ormas karena tidak ada atribut," ujarnya.

Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo

Photo :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

“Setelah kita konfirmasi kedua pimpinannya menyatakan tidak ada masalah apa apa, ini murni individu," tambah Ady.

Meski begitu, Ady meminta agar semua pihak tetap tenang. Ady meminta masyarakat untuk mempercayakan proses hukum atas dua insiden itu ke pihak kepolisian.

Dalam kasus ini Ady mengatakan untuk kedua kedua kelompok ormas terduga itu untuk tetap tenang dan serahkan proses penindakan hukum sepenuhnya ke pihak Kepolisian. 

"Ini masalah individu dan Polri berharap semua pihak bisa tenang sambil kita melakukan pengungkapan terhadap pelaku untuk dimintai keterangan, serahkan kepada Polri untuk memproses secara hukum," ujarnya.

Di sisi lain, Kapolsek Kembangan Kompol H. Khoiri mengatakan, penyelidikan hingga kini polisi memeriksa dua rekaman CCTV di dua lokasi penyerangan tersebut. 

“Salah satu upaya pengecekan CCTV, itu yang kita lakukan," ujar Khoiri dikonfirmasi, Senin 16 November 2021.

Khoiri menjelaskan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengambil rekaman CCTV di beberapa titik sekitar lokasi untuk identifikasi terduga pelaku penyerangan ini.

“Seperti CCTV. Ini adalah bentuk petunjuk untuk kita melakukan pengungkapan kasus itu," ujarnya.

Untuk diketahui, selain pengeroyokan yang menewaskan anggota FBR, satu orang anggota Pemuda Pancasila terluka bacokan di bagian kepala usia dikeroyok puluhan orang di Joglo, Kembangan, Jakbar, Kemudian, posko PP di Meruya Selatan, Kembangan, Jakbar dibakar sekelompok orang.

Khoiri mengatakan, pihaknya hingga kini masih selidiki keterkaitan kedua kejadian tersebut. "Terkait ada kaitannya atau tidak, nanti menunggu proses karena belum kita temukan pelakunya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya