- TMC @PoldaMetro
VIVA - Sopir bus TransJakarta yang menabrak pos polisi di PGC, Kramat Jati, Jakarta Timur, telah ditetapkan jadi tersangka. Hal itu dibenarkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo.
"Iya (sudah tersangka)," kata dia kepada wartawan, Selasa, 7 Desember 2021.
Tidak Ditahan
Dia jadi tersangka per hari ini. Meski statusnya naik jadi tersangka, yang bersangkutan tidak sampai ditahan.
Sopir cuma dikenakan wajib lapor. Apalagi korban cuma mengalami luka ringan.
"Enggak ditahan kan hanya kerugian materi. Jadi, enggak dilakukan penahanan," katanya.
Baca juga: Sopir Bus TransJakarta Sebut Tabrak Pos Polisi PGC Gara-gara Dongkrak
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Argo Wiyono, menambahkan kecelakaan itu didasari akibat faktor human error. Hal ini berdasar pemeriksaan tiga saksi mulai dari pihak operasional hingga mekanik TransJakarta.
"Dari kepala bagian operasional menerangkan shifting itu sudah sesuai. Kan kemarin dugaannya ini karena sedang ngejar rit. Tapi ternyata tidak, kalau dari mereka sesuai prosedural. Bahkan si driver ini menurut keterangan mereka itu driver-nya berprestasi dan mau diberikan penghargaan. Tapi malah tiba-tiba terjadi kecelakaan ini. Sementara hasil pemeriksaan sampai dengan detik ini patut diduga kesalahannya di human error-nya dari si sopir," ujar Argo lagi.
Bus Masih Layak
Berdasar keterangan pihak operasional, bus yang terlibat kecelakaan adalah keluaran tahun 2017. Secara fisik, bus dinyatakan masih layak.
Dia menyebut kecelakaan itu berawal karena sopir melamun, bukan karena faktor dongkrak yang menggelinding dan menekan pedal gas seperti pengakuan awal sopir.
"Si sopir ini melamun, jadi enggak konsentrasi. Intinya pada saat putar balik dia tidak bisa membalikkan lagi setirnya. Akhirnya mobil itu kan bablas tuh lurus tuh, nah pada saat lompat trotoar nabrak benturan pertama, si dongkrak baru gelinding. Jadi begitu nabrak karena dongkraknya gelinding neken nginjek gas mobilnya naik lagi, jadi dua kali gas gitu," kata dia lagi.