Wagub DKI: Vaksin Booster COVID-19 Kemungkinan Bakal Berbayar

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah.

VIVA – Vaksinasi merupakan obat yang paling mujarab saat ini dalam penanganan kasus COVID-19 di tanah air. Karena itu, pemerintah kini sangat gencar melaksanakan vaksinasi bagi anak-anak bahkan warga lanjut usia (lansia) guna menuntaskan persoalan COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Di Jakarta sendiri, masyarakat tidak dikenakan biaya untuk dapat menerima vaksinasi dosis pertama dan kedua dari segala jenis merk vaksin. Namun, hal itu tampaknya tidak akan berlanjut pada vaksin dosis ketiga atau booster. Ada kemungkinan, vaksinasi dosis ketiga akan dikenakan biaya atau berbayar.

"Tentu tidak mungkin vaksin yang ketiga digratiskan, nanti sesuai kemampuan negara," ujar Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Partia, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 7 Desember 2021.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Tapi, kata Riza, pihaknya belum dapat memastikan kapan waktunya dilaksanakan vaksin booster bagi masyarakat umum. Sejauh ini, vaksin dosis ketiga hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes).

"Ya booster itu tentu nanti Pemerintah Pusat yang mengatur. Booster itu bagi yang komorbid kalau dimungkinkan bagi lansia," katanya. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Diketahui, total keseluruhan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Jakarta saat ini sebanyak 11.127.033 orang, dengan proporsi 67 persen merupakan warga yang memiliki KTP DKI dan 33 persen warga KTP non DKI. Sedangkan total dosis kedua kini mencapai 9.088.599 orang, dengan proporsi 70 persen merupakan warga dengan KTP DKI dan 30 persen warga KTP non DKI.

Suntik vaksin

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Vaksin merupakan salah satu penemuan yang paling ampuh dalam mencegah sebuah penyakit yang selama ini ditakuti. Dan imunisasi global juga telah menyelamatkan154 juta jiwa

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024