Anies Klaim Kerja Senyap, Gembong PDIP: Enggak Ada yang Dikerjakan

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.
Sumber :
  • VIVA/ Ridho Permana.

VIVA – Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai bahwa kerja senyap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan adalah tidak mengerjakan apa-apa dalam mengatasi persoalan banjir

Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

"Ya kerja senyap karena memang tidak ada yang dikerjakan. Ya memang senyap Pak Anies betul itu bahasanya memang nggak ada yang dikerjakan," kata Gembong saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022. 

Kata dia, bahwa tidak ada aksi apa-apa yang dilakukan Anies kecuali aksi yang bersifat rutin seperti halnya, gerebek lumpur itu aksi.  "Jadi kalau Pak Anies mengatakan kerja senyap ya memang betul, saya mengatakan betul 100 persen," ujarnya. 

Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta (foto: Dokumen/Anies Baswedan)

Photo :
  • vstory

Menurutnya, bahwa gerebek lumpur yang dilakukan oleh Anies itu hanya sekadar menormalkan saja. "Tadinya kapasitasnya sekian meter kubik, begitu gerebek lumpur kembali. Itu saja tapi dia tidak tambah kapasitas," ujarnya.

KPU Ungkap Alasan Abaikan Permintaan PDIP Tunda Penetapan Prabowo

Lebih lanjut, kata dia, bahwa banjir di Jakarta itu tidak mengherankan tapi kalau yang heran itu Jakarta tidak banjir. 

Ia pun menilai, bahwa persoalan atasi banjir tidak dilakukan oleh Anies selama lima menjabat sebagai orang nomor wahid di Ibu Kota. 

"Karena selama 5 tahun memang pengentasan persoalan banjir tidak dilakukan eksekusi sama sekali sebagaimana tertuang dalam RPJMD," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyebutkan bahwa banjir yang terjadi di Ibu Kota pada hari Selasa kemarin akibat hujan dengan intensitas ekstrem.   

"Banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota pada Selasa kemarin, 18 Januari 2022 adalah akibat hujan dengan intensitas ekstrem yang terjadi," kata Anies dalam laman Instagramnya, Rabu, 19 Januari 2022.  

Kemarin, kata dia, curah hujan di Kemayoran tercatat mencapai 204 milimeter, di Teluk Gong 193 mm, di Pulomas 177 mm, dan Kelapa Gading 163 mm.  

"Curah hujan di atas 150 mm adalah kondisi ekstrem. Kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta," ujarnya.  

Jika turun hujan ekstrem hingga terjadi banjir maka prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah memastikan warga aman dan tak ada korban jiwa. Lalu memastikan semua usaha pemompaan dikerjakan agar banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti.  

"Alhamdulillah, berkat kesiapan dan tanggapnya jajaran Pemprov DKI sebagian besar titik banjir kemarin sudah surut di hari yang sama," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya