Tekan Penularan COVID-19, Wakil Wali Kota Depok Minta PTM 50 Persen

Wakil Wali Kota Depok Imam Budio Hartono saat peresmian tilang elektronik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono meminta pemerintah pusat segera melakukan evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) 100 persen, menyusul banyaknya penularan COVID-19 di Kota Belimbing ini.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

“Kami minta evaluasi PTMT supaya kembali ke 50 persen untuk mengurangi dan menekan penularan COVID-19 di Kota Depok," kata Imam usai meninjau pelaksanaan PTMT bersama Komisi X DPR RI di SDN Depok 1, Jumat, 28 Januari 2022.

Imam mengatakan, dalam sepekan terakhir kasus COVID-19 di Kota Depok melonjak drastis yang mencapai lebih dari 400 kasus setiap harinya dan mayoritasnya disumbang oleh klaster PTMT 100 persen. Oleh sebab itu, pihaknya mengusulkan agar PTMT 100 persen diubah menjadi 50 persen.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Ilustrasi kota Depok.

Photo :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

Sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri antara lain Mendikbudristek, Mendagri, Menag, dan Menkes tertanggal 21 Desember 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, Kota Depok menerapkan PTM Terbatas 100 persen.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Alasannya, karena saat ini Kota Depok masuk kedalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 sampai 31 Januari 2022.

"Selama pusat masih membolehkan PTMT 100 persen kami laksanakan, tapi kalau pusat meminta untuk 50 persen kita akan kembali mengikuti," kata Imam.

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, sampai dengan hari ini, tercatat ada 18 sekolah menghentikan proses PTMT 100 persen karena ditemukan guru dan siswa yang terpapar COVID-19.

“Saat ini ada 18 sekolah yang sudah ada konfirmasi positif dengan total kasus 197 kasus,” kata Dadang.

Dadang mengatakan, di antara belasan sekolah tersebut, mayoritas disumbang dari klaster PTMT pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). “SMA ada 14 sekolah, 12 negeri dan 2 boarding, sementara untuk SD ada 3 sekolah dan SMP ada 1,” kata Dadang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya