- Istimewa/Andrew Tito
VIVA – Empat orang anggota Sabhara Polres Metro Jakarta Pusat menderita luka-luka akibat pukulan benda tumpul di bagian wajah dan kepala, usai terjadi bentrok dengan massa aksi dari mahasiswa Papua yang menolak pemekaran wilayah Papua, di Jalan Veteran I, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Maret 2022.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi membenarkan ada empat orang anak buahnya yang terluka dipukul oleh massa demo.
"Ada empat anggota Sabhara yang terluka," ujar Hengki dikonfimasi, Jumat, 11 Maret 2022.
Hengki menjelaskan empat orang polisi yang terluka saat ini telah dievakuasi dan dalam penanganan medis di Rumah Sakit Tarakan Jakarta Pusat.
Selain itu, ada juga perwira polisi Kasat Intel Polres Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon terluka akibat dipukul dengan besi oleh salah seorang pendemo. "Kasat Intel dipukul pakai besi," ujarnya.
Hengki menyebutkan, Ferikson sempat tidak sadarkan diri. AKBP Ferikson juga harus dapat jahitan atas luka di kepalanya.
Hengki mengatakan, massa mahasiswa sudah melakukan aksi sejak pukul 12.30 WIB. Mereka lantas berniat melakukan aksi di depan Istana Negara namun diadang oleh petugas hingga berakhir ricuh.
"Mereka memaksa demo di kawasan istana. Kami sudah berikan imbauan secara persuasif," ujarnya
Hengki mengatakan, sejatinya masyarakat tidak boleh melakukan aksi di depan objek vital seperti Istana Negara. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum. "Demo 500 meter di objek vital nasional, termasuk istana," ujarnya.
Hengki menjelaskan, massa mahasiswa Papua juga membawa bendera Bintang Kejora saat memaksa menerobos ke depan Istana Negara. "Mereka membawa Bintang Kejora," katanya.
Sebelumnya diberitakan, unjuk rasa mahasiswa Papua di depan Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat berujung ricuh. Peserta demo bahkan bentrok dengan polisi.
Puluhan mahasiswa ini menggelar demo menolak pemekaran wilayah Papua yang direncanakan pemerintah pusat.
Dalam aksinya, mahasiswa Papua saling dorong dengan aparat. Dalam keributan ini, bahkan ada satu anggota polisi yang diduga terkena pukulan oleh mahasiswa.