Pemkab Tangerang Distribusi Minyak Goreng Rp13 Ribu Walau HET Dicabut

Penyerahan Simbolik Minyak Goreng Murah Melalui Korpri
Sumber :
  • VIVA/ Sherly

VIVA – Meski Harga Eceran Tertinggi (HET) resmi dicabut yang berimbas harga minyak goreng naik, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Korpri, tetap mendistribusikan 22.620 liter minyak goreng bersubsidi kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang.

Luhut Jamin Pemerintah Bayar Klaim Rafaksi Minyak Goreng Rp 474,8 Miliar ke Pengusaha

Pembagian itu secara simbolis diberikan pada UMKM yang ada di wilayah Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Ketua Dewan Korpri Kabupaten Tangerang, Maesyal Rasyid mengatakan, nantinya minyak goreng itu akan dijual ke masyarakat dengan harga Rp13.850 per liter, di bawah harga eceran.

Rafaksi Minyak Goreng Harus Segera Rampung, Luhut: Supaya Pedagang Tidak Rugi!

"Hari ini kita mendistribusikan minyak goreng ke 29 kecamatan. Selaku anggota Korpri, kami berbagi rasa kepada masyarakat yang saat ini minyak goreng dibutuhkan oleh masyarakat," katanya.

Lanjut dia, selain untuk kebutuhan sehari-hari dan  menghadapi kebutuhan bulan Ramadan yang tinggal beberapa pekan lagi, Korpri terpanggil ikut membantu dan berbagi untuk mengurangi beban masyarakat. Khususnya dalam mendapatkan minyak goreng.

Harga Minyak Goreng Curah Naik, Mendag Zulhas Kasih Penjelasan ke DPR

"Minyak goreng saat ini di pasaran harganya sudah sangat mahal, tetapi kita tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak mengambil untung. Kita bantu memudahkan distribusinya kepada masyarakat melalui kecamatan, kelurahan atau desa", ujarnya.

Wakil Ketua Dewan Korpri Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja menjelaskan di setiap kecamatan diberi kuota minyak goreng sebanyak 780 liter dengan harga Rp13.850 per liternya dan total keseluruhannya sekitar 22.620 liter.

"Ini wujud nyata Korpri dalam mengurangi beban kebutuhan masyarakat yang saat ini mengeluh akan sulitnya mendapatkan minyak goreng", ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik menghadapi kondisi saat ini. Tetap bijak dan melakukan alternatif lain untuk berhemat, dalam penggunaan minyak hingga kondisi stabil kembali.

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik menghadapi kondisi saat ini. Minyak goreng tetap ada dan terapkan perilaku sehat berhemat menggunakannya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya