Omongan Grace Natalie PSI Seret Relawan Anies di Tragedi Ade Armando

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie
Sumber :
  • VIVA/Dhana Kencana

VIVA – Wakil ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyeret nama relawan Anies Baswedan dalam kasus pemukulan pegiat media sosial yang juga Dosen Universitas Indonesia Ade Armando saat demo mahasiswa di DPR 11 April 2022 kemarin. 

Anwar Usman Tidak Bakal Tangani Sengketa Pileg yang Melibatkan PSI

Grace menyebut nama relawan Anies dengan bermodalan tangkapan layar WhatsApp Grup dengan nama Relawan Anies Apik 4 yang beredar luas di media sosial. Berikut pernyataan Grace terkait relawan Anies ini yang dikutip VIVA dari Youtube Cokro TV, Kamis 14 April 2022.

Viral Grup WhatsApp Relawan Anies Apik 4

Photo :
  • Twitter
Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres, Anies: Semoga MK Beri Keputusan yang Baik

Saya menerima informasi bahwa sebagian penyusup (demo) itu diduga merupakan mantan anggota FPI dan HTI. Dua kelompok ini memnag sering dikritik oleh Bang Ade (Armando) karena kerap terlibat dengan aksi kekerasan dan radikalisme.

Jika benar relawan Anies ternyata punya kaitan erat dengan ormas terlarang FPI dan HTI, ini masalah serius. Artinya meskipun ormas FPI dan HTI sudah dibubarkan dan dinyatakan terlarang, aktor-aktornya masih aktif bergerak.

Direstui Surya Paloh untuk Maju Pilkada DKI 2024, Anies Baswedan Bilang Begini

Screen capture percakapan WA Grup relawan Anies Apik kemarin bisa jadi pertanda bahwa anggota-anggota dari simpatisan FPI serta HTI kini melebur di dalam relawan Anies.

jika ini yang terjadi, maka aspirasi FPI dan HTI akan terus hidup dan bahkan kini diperjuangkan melalui jalur politik, yaitu melalui Gubernur Anies.

Dalam wawancara dengan media beberapa bulan lalu, Gubernur Anies membantah isu dirinya ekstremis dan radikal. Pak Anies, Anda boleh saja mengelak, namun jika benar relawan dan pendukung Pak Anies beririsan dengan kelompok ekstremis dan radikal, mendiamkan kelompok-kelompok ini artinya sama dengan Pak Anies memberi ruang kepada radikal dan ekstremisme untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia.

Saya berharap aparat dapat mengungkap siapa aktor intelektual yang bertanggungjawab atas insiden kemarin. Tidak mungkim ada mobilisasi massa jika tidak ada yang mengatur dan mendanai. Paling tidak mereka butuh uang transport untuk bisa datang.

Bersama dengan pelaku penganiayaan. Para aktor intelektual ini harus dikhukum seberat-beratnya karena mereka tidak hanya mengancam keselamatan nyawa warga sipil namun juga telah mencederai demokrasi Indonesia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya