Viral Emak-emak Diduga Provokator Pengeroyokan Ade Armando

Emak-Emak Provokator
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA – Kini tengah viral di media sosial sosok emak-emak yang diduga menjadi provokator dalam kejadian pengeroyokan pegiat media sosial, Ade Armando. Banyak masyarakat yang masih menantikan dan penasaran dengan sosok tersebut yang ikut dalam aksi demonstrasi mahasiswa tolak presiden 3 periode, Senin 11 April 2022 di depan Gedung DPR RI

Profil Budi Djiwandono, Ponakan Prabowo Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Bila kita melihat dalam video sebelum Ade Armando babak belur dihajar massa, tampak sosok emak-emak yang berteriak di belakang Ade Armando. Sosok emak-emak tersebut masih menjadi perbincangan hangat warganet lantaran tertangkap layar kamera sebelum Ade terkapar tidak berdaya sampai nyaris telanjang. 

Sosok Emak-emak Mulai Terungkap

Emak-emak di Surakarta Sepakat Dukung Sudaryono di Pilgub Jawa Tengah

Emak-Emak Provokator

Photo :
  • Tangkapan Layar

Menurut penelusuran yang dilakukan oleh warganet terhadap emak-emak tersebut, diduga bahwa namanya adalah Agustina Tina yang terlihat dari akun Facebook miliknya. Pekerjaan dari emak yang bernama Agustina Tina ini merupakan seorang pengajar atau guru TK Islam. 

Siswa SMP di Kota Batu Meninggal Dunia, Diduga Dikeroyok Temannya

Bahkan, di media sosial viral tangkapan layar dari unggahan emak tersebut yang merayakan pengeroyokan Ade Armando. Dalam tangkapan layar yang beredar, akun Facebook Agustina Tina ini sampai mengatakan gemas sekali saat tahu Ade Armando dihajar massa. 

"Akhirnya babak belur juga. Gemes banget ama tuh orang, dah kalo menghina agama gue, ulama gue kayak yang paling pinter, merasa kebal hukum jadi bebas hina sana sini. Cuma bisa bilang rassaain lho, Dasar Sampah!" tulis akun media sosial yang diduga milik sosok emak-emak tersebut. 

Beredar Chat Sosok Emak-emak Pengeroyok Ade Armando di Media Sosial

Chat Emak-Emak Provokator

Photo :
  • Tangkapan Layar

Selain itu, salah seorang warganet pemilik akun @_Lin_Apr1lia di Twiiter mengunggah foto tangkapan layar percakapan di WhatsApp sosok emak-emak tersebut sambil mengingatkan si ibu supaya bersiap-siap membawa baju ganti, karena sewaktu-waktu akan dipanggil oleh pihak kepolisian. 

Sosok emak-emak yang diduga bekerja sebagai guru TK ini langsung meminta maaf dan enggan untuk berurusan dengan pihak kepolisian. Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat percakapan antara pengirim dan penerima yang diduga sebagai sosok emak-emak tersebut. 

Pengirim dengan jelas mengatakan bahwa emak-emak yang diduga sebagai provokator tersebut telah masuk ke dalam daftar pencarian dan akan segera dipanggil oleh pihak berwajib untuk memberikan keterangan atas pengeroyokan Ade Armando. 

"Selamat ya nomer kamu sudah masuk radar nanti tunggu surat cinta dipanggil ke hotel. Silakan nanti menjelaskan dan klarifikasi di POLDA. yg jelas anda memprovokasi untuk menganiaya Ade Armando..." tulis si pengirim.

Penerima pesan, diduga sosok emak-emak, mengaku tidak mengetahui apa kesalahannya dan berakhir dengan mengucapkan maaf karena tidak mau berurusan dengan pihak kepolisian. 

"Waduh jadi takut saya. cuma begitu ko jadi begini. minta maaf aja dah nama nya juga manusia," balasnya. 

Sontak saja, unggahan dari akun tersebut ramai ditanggapi oleh netizen lain sampai menembus 3 ribu suka dan 1 ribu retweet. Walaupun demikian, unggahan ini masih dalam dugaan dan belum diketahui secara pasti alias belum terkonfirmasi kebenarannya. 

Tetapkan Enam Tersangka

Ade Armando babak belur dipukuli massa aksi demo di Gedung DPR

Photo :
  • ist

Sebelumnya tvonenews.com melaporkan bahwa Tim Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan enam tersangka terkait dengan dugaan kasus pengeroyokan yang dilakukan kepada pegiat media sosial dan dosen Universitas Indonesia tersebut ketika demo di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat. 

Polisi mengatakan bahwa dari enam tersangka itu, dua diantaranya sudah ditangkap pada Selasa sore. Tersangka pertama adalah Muhammad Bagja yang ditangkap di Jakarta Selatan dan Ang Komar yang dibekuk di Jonggol, Bogor. Sementara keempat tersangka lainnya masih buron. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya