- VIVA/ Sherly
VIVA – Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan, mencatat sekitar 13 hewan ternak jenis sapi di wilayahnya, ditemukan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dengan begitu, maka belasan hewan yang berasal dari luar wilayah Kota Tangerang Selatan itu, langsung dilakukan penanganan dengan proses isolasi dan perawatan.
"Hewan-hewan itu menjalani isolasi dan perawatan agar lekas sembuh," kata Kepala Dinas DKP3 Tangerang Selatan, Yepi Suherman, Rabu 8 Juni 2022.
Bahkan, beberapa sapi yang suspek PMK itu, diantarannya telah berangsur membaik. Setelah menjalani isolasi dan pengobatan secara tradisional dan pemberian dosis vitamin.
"Beberapa diantaranya telah berangsur membaik, setelah diisolasi dan diberikan obat. Isolasi ini supaya tidak menular ke hewan lain," ujarnya.
Lanjut dia, dari hasil pemeriksaan lengkap dan tes laboratorium menyatakan sapi-sapi tersebut sebelumnya sudah pernah mengalami PMK dari daerah asalnya. Namun, pihaknya enggan membeberkan jumlah dan asal sapi itu.
"Ketika kita kontak ke Balai Besar Veteriner Subang dan UPTD pelayanan veteriner Banten, cek lokasi, ambil sampel, uji PCR dan juga elisa, hasilnya pernah positif dari asalnya. Dia punya kekebalan tubuh," ungkapnya.
Atas kasus itu, pihaknya meminta agar setiap lokasi penggemukan atau penjualan hewan ternak, untuk bisa melaporkan soal kedatangan atau pengiriman hewan tersebut. Agar, petugas dalam melakukan langkah dini bila ditemukan kasus PMK.