Anies Pamer Jakarta Sudah Jadi Kota Global, Salah Satunya Formula E

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berpose di Lombok Tengah.
Sumber :
  • Instagram, @aniesbaswedan.

VIVA Metro – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan Jakarta telah menjadi kota global. Perjalanan DKI Jakarta untuk menjadi kota global ini membutuhkan waktu yang panjang.

PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Kata Anies, ada sejumlah aspek yang menjadi tolak ukur hingga Jakarta disebut sebagai kota global. Pertama, karena terjadi kemajuan dalam pengelolaan mobilitas penduduk, salah satunya melalui penyediaan dan penggunaan transportasi umum. Anies menerangkan, pembangunan fasilitas transportasi umum di Jakarta yang lebih global dimulai sejak 2018 lalu.

"Tapi intinya, disebut global karena fasilitasnya setara dengan kota global lainnya. Ukurannya gampang saja, ketika ada pengunjung datang ke Indonesia dia akan melihat kendaraan atau suatu tempat dan merasakan bahwa standar globalnya sama atau persis dengan set up yang lain," ujar Anies dalam Talkshow Wartakota bertajuk 'Jakarta Kota Global', Kamis, 7 Juli 2022.

Kehadiran Anies dan Muhaimin di KPU Tunjukkan Kedewasaan Politik meski Pahit, Menurut Pengamat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

"Jadi, sebuah kota dikatakan kota global apabila penduduknya menggunakan transportasi umum," sambungnya.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal di Dunia

Kedua, pemanfaatan teknologi yang sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya, kata Anies dapat terlihat melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI), yang mana seluruh masyarakat bisa melaporkan segala kejadian yang terjadi.

"Pelayanan Pemprov melalui aplikasi ini bisa terhubung oleh pemerintah maupun lembaga non pemerintahan yang tentunya memiliki jasa untuk publik kita masukkan ke situ. Secara sistem kita melakukan profesionalisme yang meningkat," jelasnya.

Ketiga, disebut global karena Pemprov DKI Jakarta telah melakukan banyak kebijakan yang progresif seperti kontrol terhadap emisi hingga membuka ruang hijau lebih banyak. 

Kata Anies, salah strategi yang dilakukan untuk membuka ruang hijau di Jakarta yaitu dengan menaikkan pajak terhadap tanah kosong milik hingga dua kali lipat menjadi 200 persen. Kebijakan ini tidak berlaku jika pemilik tanah bersedia untuk menjadikan lahan kosongnya itu sebagai ruang terbuka hijau.

"Kalau buka ruang hijau, maka pajaknya kita diskon menjadi 50 persen. Jadi terserah Anda mau menyediakan ruang hijau atau tidak. Kalau iya, kita semua bisa menikmati udaranya dan kita menikmati tempatnya. Nah kebijakan progresif ini ditujukan agar perilaku warga itu sesuai dengan keinginan kita, yaitu membuat Jakarta menjadi kota ramah lingkungan," sambung Anies.

Lebih lanjut, Anies juga mengungkap aspek lain yang mendukung Jakarta menjadi kota global. Hal ini dikarenakan banyaknya event atau acara global yang diselenggarakan di Jakarta, salah satunya Formula E.

"Sampai sekarang, masih ramai dibicarakan. Tapi event global ini bukan hanya Formula E, tapi juga ada pertemuan dokter sedunia yang berkumpul di Jakarta, kemudian nanti akan ada pertemuan guru se-Asia juga berkumpul di Jakarta," bebernya.

"Kelima, sejumlah trobosan yang kita kerjakan diakui (negara lain), termasuk pada 2021 kita berhasil meraih nomor satu sedunia terkait transformasi transportasi. Dulu di 2016, Jakarta dalam rangking ketiga di dunia untuk kota termacet di dunia. Tapi sekarang, kita sudah nomor 46 sedunia," ungkap Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini berharap, anak muda mulai tersadar bahwa mereka bukan hanya warga Jakarta dan Indonesia, tapi juga menjadi warga dunia mengingat wilayah yang ditempatinya ini merupakan kota global.

"Harapannya, di kota ini kita bisa merasakan kesetaraan seperti yang ada di kota modern di dunia. Dan alhamdulilah, saat ini kita sudah mulai merasakannya," tandas Anies.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya