DKI Ingin Pengelolaan TPST Bantargebang Jadi Contoh pada Pertemuan G20

Sejumlah truk pengangkut sampah DKI Jakarta melintas di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

VIVA Metro – Pemerintah Provinsi DKI ingin Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang dikelola dengan sistem ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon menjadi salah satu contoh yang diangkat pada pertemuan G20 di Nusa Dua, Bali, November 2022.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi show off-nya Jakarta di G20," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto di Jakarta, Rabu, 7 September 2022.

Asep menambahkan isu utama yang diangkat dalam agenda G20 salah satunya tentang pengurangan emisi dan perubahan iklim.

Pemkot Tangsel Tiap Hari Berjibaku Atasi 1000 Ton Sampah, Benyamin: Persoalan yang Serius

Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang

Photo :
  • VIVAnews/Dani

Sehingga dengan pembangunan fasilitas itu merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia khususnya Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi masalah lingkungan.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

TPST Bantargebang merupakan aset milik DKI Jakarta yang berada di Kota Bekasi, Jawa Barat sejak 1985 yang saat ini setiap hari ada lebih dari 7.500 ton sampah dari Jakarta dibawa ke lokasi tersebut.

Di TPST Bantargebang berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih, sebuah pembangkit listrik karya anak bangsa kolaborasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Pemprov DKI Jakarta.

Truk menurunkan muatan sampah di TPST Bantargebang Kota Bekasi, 22 Oktober 2018.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Dani (Bekasi)

PLTSa itu mengusung teknologi proses termal yang dapat memusnahkan sampah secara cepat, signifikan dan ramah lingkungan serta menghasilkan manfaat yaitu listrik.

Adapun kapasitas energi listrik yang dapat dihasilkan mencapai hingga sekitar 700 kilowatt.

Di kawasan itu juga sedang dibangun Refuse Derived Fuel (RDF) Plant yaitu pabrik bahan bakar turunan dari sampah lama yang ditambang dari gunungan sampah dengan kapasitas 2.200 ton sampah per hari.

Produk yang dihasilkan dari RDF itu, kata dia, setara batubara muda dan dapat menjadi bahan bakar alternatif.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Mendagri Tito Karnavian dan Menteri Pembangunan dan Kerja Sama Denmark, Flemming Moller Mortensen berkunjung ke TPST Bantargebang pada Selasa (6/9).

Denmark, kata Asep, merupakan salah satu negara yang memiliki pengolahan sampah terbaik di dunia.

Semua fasilitas di negara itu, lanjut dia, sudah dilengkapi RDF, insinerator, dibarengi pemilahan sampah yang baik sehingga mendatang diharapkan negara itu tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

"Kami berharap ke depannya ada kerja sama pemerintah antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Denmark, dan kami berharap nanti Denmark bisa bantu Jakarta dalam pengolahan sampah," imbuh Asep. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya