Anies Sebut 52 Ton Sampah Lewat Setiap Hari di Kali Ciliwung

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA Metro - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau lokasi proyek pembangunan sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa sungai pada Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin, 26 September 2022.

JK Ogah Komentari Wacana Anies Maju Pilgub Jakarta

Pengelolaan Sampah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berupaya melakukan pengelolaan sampah badan air melalui rekayasa. Di sela kunjungannya, Anies mengatakan di awal jabatannya sebagai Gubernur DKI, dia mendapati Kali Ciliwung mengalami peningkatan volume air serta penimbunan sampah di pintu air Manggarai.

Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo-Gibran: Mau Gak Mau Harus Terima, Tapi...

52 Ton Sampah

Anies pun mengungkapkan sebanyak 52 ton sampah lewat di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang. “Kira-kira setara dengan 1 bus TransJakarta jenis tronton per harinya,” tuturnya.

Surya Paloh Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem Jadi Gabung Koalisi?

Pintu Air Manggarai Penuh Dengan Sampah

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dengan adanya sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa sungai pada Kali Ciliwung itu bisa mengendalikan sampah agar tidak masuk ke Jakarta.

“Bisa dibayangkan banyaknya sampah yang masuk, 52 ton per hari kalau dibiarkan tiap bulan akan berada di pintu air Manggarai,” lanjutnya.

Mantan Mendikbud itu menjelaskan sistem pengelolaan ini menggunakan teknologi terbaru yang mana nantinya tumpukan sampah itu tak hanya sekedar diangkut melainkan diolah terlebih dahulu.

Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menumpuk di pintu air Manggarai, Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Lebih lanjut, Anies mengingatkan kepada pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), LPPM ITB, PT Massuka Pratama, PT Gumilang Sejati KSO, PT PP Presisi, PT Runggu Prima Jaya untuk menjaga kualitas pengerjaan.

“Jaga kualitas, ketepatan waktu, tentu saja biaya harapannya akhir tahun ini selesai. Maka air yang masuk ke Jakarta tidak lagi air pengantar sampah tapi air yang sudah disaring,” katanya.

Adapun proyek ini sudah direncanakan sejak tahun 2018 dan 2019. Namun, karena adanya Pandemi COVID-19 di tahun 2020 membuat pelaksaan tersebut harus tertunda pada tahun 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya