Cara Kombes Ade Ary Redam Tawuran 'Perang Mercon' di Manggarai

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary.
Sumber :
  • Instagram @adeary_millcop_kab.tangerang

VIVA Metro – Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Ary mendatangi warga Manggarai guna mencegah tawuran 'perang mercon' yang terjadi di Underpass Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, selama satu bulan belakangan. Hasilnya, polisi dan warga sepakat membuat tim antitawuran pada tiap rukun warga (RW).

Bubarkan Tawuran, 2 Polisi di Padang Malah Ditabrak Ambulans yang Sopirnya Positif Sabu

"Akhirnya kami berterima kasih muncul kesadaran dari bapak dan ibu sekalian bahwa di setiap RW dibentuk tim antitawuran. Kemudian secara bersama-sama kita membentuk tim pantau," kata Ade kepada wartawan, Rabu, 5 Oktober 2022. 

Ade mengaku telah mendapatkan bukti video tawuran di Underpass Manggarai dari pihak camat setempat. Karena itu, Ade mengatakan, pihaknya juga bakal mengusut para pelaku tawuran tersebut dari video yang telah dimiliki kepolisian. 

Tawuran Brutal Mahasiswa FT dan FIK Unimed Medan, Ternyata Ini Pemicunya

Ilustrasi tawuran remaja

Photo :
  • ANTARA/Diasty Surjanto

Lebih lanjut, Ade mengatakan, pihaknya akan mengedepankan pendekatan persuasif kepada pelaku ketimbang represif. Dengan begitu diharapkan mampu mengetuk kesadaran pelaku untuk tidak melakukan tindakan tawuran di lokasi. 

Puluhan Nakes di Manggarai Dipecat Usai Demo di Kantor DPRD Manggarai

"Menurut saya ini juga perlu diidentifikasi yang (pelaku) baju merah siapa? Yang baju biru siapa? Yang megang kayu itu siapa? Kami sebarkan ke teman-teman ketua RT, kemudian kami identifikasi orang-orang. Kami sentuh dari tim antitawuran bisa menyentuh juga dari ketua RW," kata Ade. 

"Kami tanya kenapa sih kamu masih itu apa manfaatnya? Kami tidak hanya melakukan pencegahan, tetapi kami juga menyentuh dan setelah akhirnya orang-orang itu kita sentuh kami harapkan dan kami juga menyampaikan niat baik kami," ujar Ade menambahkan. 

Ilustrasi tawuran

Photo :
  • Istimewa/Andrew Tito

Dalam pertemuan itu, kata Ade, sejumlah warga juga mengeluhkan perihal keberadaan kamera CCTV (Closed Circuit Television) di lokasi yang minim. Para warga menilai CCTV dibutuhkan untuk mengidentifikasi para pelaku yang kerap melakukan tawuran di Underpass Manggarai. 

Menindaklanjuti keluhan tersebut, Ade mengaku akan segera melakukan upaya untuk pemasangan CCTV di lokasi. Rekaman CCTV itu diharapkan mampu menjadi alat pemantauan sekaligus pencegahan terjadinya tawuran di Underpass Manggarai. 

"Masalah CCTV saya dengar tadi dari Ibu Kapolsek ya, sudah mengajukan ya. Nanti coba kami akselerasi lagi ya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya