BPBD DKI Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Potensi Gerakan Tanah, Berikut Wilayahnya

Ilustrasi gedung perkantoran Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA Metro – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan daftar 11 wilayah yang berpotensi mengalami tanah bergerak. Sehingga, perlu diantisipasi saat musim hujan.

1.200 Warga Mengungsi, 7 Tewas dan 15 Rumah Hanyut Akibat Banjir dan Longsor Hantam Luwu

“Wilayah dengan potensi tanah gerak itu berada di zona menengah hingga tinggi,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, Kamis, 3 November 2022.

Isnawa menyebutkan bahwa pemetaan itu berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Arab Saudi Dilanda Banjir Bandang, Jalan hingga Sekolah Ditutup

Kemudian, ia menjelaskan untuk di zona menengah, dapat terjadi tanah gerak jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Jalan terbelah akibat tanah bergerak di Bojong Koneng, Bogor.

Photo :
  • VIVA/ Muhammad AR.
Jalanan di China Selatan Ambruk dan Longsor, 36 Orang Tewas

“Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” ucapnya.

Sebanyak 11 wilayah yang berpotensi mengalami tanah bergerak itu tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Untuk wilayah Jakarta Selatan  sendiri meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.

Sedangkan di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Kramatjati dan Pasar Rebo. 

Lebih lanjut, Isnawa mengimbau kepada lurah, camat dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi tanah gerak pada saat curah hujan di atas normal.

Tangkapan layar peta sebaran potensi gerakan tanah di DKI Jakarta.

Photo :
  • ANTARA/Instagram@bpbddkijakarta

Sebab kata dia, berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah DKI Jakarta sudah mulai memasuki musim hujan Oktober 2022. Hal ini jadi perhatian.

“Adapun puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada periode Januari hingga Februari 2023. Pergerakan tanah itu perlu diantisipasi terutama saat musim hujan terkait potensi tanah longsor di sejumlah titik di DKI Jakarta,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya