Kronologi Kisruh SDN Pondok Cina 1, Ortu Siswa Mengaku Sejak Awal Belum Ada Kata Sepakat

Spanduk di SDN Pondok Cina 1 yang akan dialihfungsikan menjadi Masjid
Sumber :
  • VIVA/Ridwan Putra

VIVA Metro – Kisruh relokasi SDN Pondok Cina 1 Kota Depok, hingga kini masih bergulir. Dari pengakuan orangtua siswa, mereka sedari awal belum merestui untuk merger relokasi sekolah yang rencananya ingin dibongkar untuk membangun Masjid Raya Margonda.

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Salah satu orangtua siswa, Kurnia (42) menceritakan, awal mula kronologi kekisruhan itu adalah dari sikap Pemerintah Kota Depok yang tidak menampung keluhan para wali murid.

“Perihal relokasi ini tidak pernah ada kata sepakat dengan orangtua SDN Pondok Cina 1, sekonyong-konyong muncul surat regrouping,” kata Kurnia, Kamis 17 November 2022.

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

Siswa di SDN Pondok Cina 1 Kota Depok Tanpa Ada Guru

Photo :
  • VIVA/ Ridwan Putra

Kurnia menjelaskan, berawal dari kedatangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Wali Kota Depok Mohammad Idris ke SDN Pondok Cina 1, tanggal 14 Februari 2022. Saat itu sudah terencana akan dibangun masjid pada lahan itu.

Korban Tewas Akibat Penembakan di Gedung Konser Moskow Bertambah Jadi 140 Orang

“Kemudian pada tanggal 9 Juni 2022, Wali Kota Depok menerbitkan surat ke Dinas Pendidikan tentang pengalihan fungsi barang milik daerah kepada Sekretariat Daerah,” kata Kurnia.

Surat itu bernomor 593/281-BKD tertanggal 9 Juni 2022, yang pada intinya menjelaskan agar SDN Pondok Cina 1 dihapus sebagai aset Dinas Pendidikan Kota Depok. Serta diserah terimakan kepada Sekretariat Daerah.

“Tanggal 26 Agustus 2022, diadakan rapat besar yang menghadirkan perwakilan orangtua siswa, Dinas Pendidikan, Plt Kepala Sekolah Pondok Cina 1, Kepala Sekolah Pondok Cina 3 dan 5, Lurah Pondok Cina, Camat Beji, LPM dan pengurus lingkungan,” jelas Kurnia.

Dalam rapat itu, tidak ditemukan kata sepakat. Karena tuntutan orangtua adalah menginginkan gedung baru, bukan regrouping seperti yang direncanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Depok.

“Keinginan Disdik, SDN Pondok Cina 1 regrouping ke SDN Pondok Cina 3 dan SD Pondok Cina 5, tapi keinginan kami orangtua, dipindahkan ke satu sekolah saja atau dibuatkan gedung baru,” kata Kurnia.

Kurnia mengatakan, karena belum ada kata sepakat, maka direncanakan akan ada rapat lanjutan untuk membahas itu kembali.

Tapi, bukannya rapat lanjutan. Malah surat pemberitahuan dari Plt Kepala Sekolah Pondok Cina 1 yang diterima oleh orangtua. Surat itu berisikan tentang perintah Belajar Dari Rumah (BDR) mulai dari tanggal 7 hingga 12 November 2022 dan masuk kembali pada tanggal 14 November 2022 di SDN Pondok Cina 3 dan 5, tidak di SDN Pondok Cina 1.

“Di surat itu siswa harus sudah pindah ke SDN Pondok Cina 3 dan 5 serta peserta didik harus masuk silih berganti. Ada yang masuk siang, ada yang masuk pagi bahkan hari Sabtu harus masuk sekolah,” katanya.

Atas dasar itulah, lanjut orangtua siswa kelas IV di SDN Pondok Cina 1 tersebut, mereka marah dan kecewa terhadap sikap Pemerintah Kota Depok terutama Dinas Pendidikan. Yang menurut mereka, seolah tidak menghiraukan hasil musyawarah yang belum mufakat.

“Intinya kita, orangtua murid SDN Pondok Cina 1  tidak keberatan dipindahkan tetapi harus ke satu gedung dan jam belajar harus normal seperti yang berlaku pada umumnya di Indonesia,” kata Kurnia.

Senada dengan itu, orangtua siswa lainnya, Ecy Tuasikal mengatakan tetap menginginkan anaknya bersekolah di SDN Pondok Cina 1. Alasannya, pemindahan anaknya di sekolah baru akan menimbulkan persoalan.

"Saya di sini nggak sendiri, ada orangtua yang punya anak 2 atau 3 yang bersekolah di sini. Sementara kebijakannya memindahkan di 2 sekolah, otomatis mereka terpisah, bagaimana nanti sibuknya sang orangtua," kata Ecy.

Apalagi, tambah dia, dari surat pemberitahuan disebutkan kalau jadwal siswa turut terbagi ada yang pagi dan siang. "Ini akan menimbulkan permasalahan lain," katanya.

Sebagai informasi, SDN Pondok Cina 1 sempat viral di media sosial lantaran gerbang masuknya tertutup oleh trotoar Margonda hasil revitalisasi. Rupanya, hal itu dilakukan secara sengaja oleh Pemerintah Kota Depok karena di lokasi tersebut akan dibangun Masjid Margonda Raya.

Sementara sekolah yang telah berdiri puluhan tahun itu, akan dirubuhkan dan siswanya akan di merger ke SDN Pondok Cina 3 dan 5. Selama persiapan perpindahan, para siswa dianjurkan untuk belajar dari rumah.

Tapi orang tua siswa banyak yang memprotes, hingga akhirnya dilakukan mediasi dengan DPRD Kota Depok pada hari Jumat 11 November 2022. Dengan hasil kesepakatan para siswa tetap bisa bersekolah di SDN Pondok Cina 1 dan trotoar di depan gerban sekolah harus dibongkar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya