Pengakuan Pria Paruh Baya yang Pukul Imam Masjid di Bekasi Saat Salat Magrib
- www.pixabay.com/bykst
VIVA Metro – Pria yang memukul seorang imam masjid saat memimpin salat magrib pada masjid di kawasan Pondok Gede, Bekasi, ternyata adalah jemaah masjid di sana.
Diketahui pelaku juga tinggal tak jauh dari Masjid Ar-Rohman yang merupakan lokasi kejadian. Pelaku adalah pria paruh baya berinisial SK (70).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan. "Pelaku adalah sebagai jamaah Masjid Ar-Rohman dan bertempat tinggal tidak jauh dari masjid," ujar Zulpan kepada wartawan, Jumat, 2 Desember 2022.
Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan ini mengatakan, usai pelaku melakukan pemukulan, sejumlah warga sempat bertanya kepada terduga pelaku. Lantas, SK mengungkap alasan pemukulannya itu. Tapi, SK berbicara tidak jelas. Dia menjawab 'tidak tahu'.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan
- VIVA/FO
"Selesai salat Magrib kemudian beberapa jamaah bertanya kepada pelaku kenapa memukul. Pelaku hanya menjawab 'saya tidak tahu'," kata Zulpan lagi.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial, seorang imam masjid dipukul oleh orang tak dikenal saat memimpin salat magrib pada masjid di kawasan Pondok Gede, Bekasi. Salah satu yang menggungga kabar itu adalah akun Instagram @bekasi_24_jam.
"Seorang imam masjid dipukul orang tidak dikenal saat mengimami salat Maghrib berjamaah di Masjid Ara Rahman RT 04/RW 07 Jatiwaringin Pondok Gede Kota Bekasi, Kamis (1/12). Aksi pemukulan terhadap imam masjid tersebut terekam CCTV," demikian seperti dikutip dalam akun Instagram tersebut, Jumat, 2 Desember 2022.
Sementara itu, terkait hal ini polisi pun angkat bicara. Kasus itu tengah diselidiki. Kapolsek Pondok Gede, Komisaris Polisi Herman Edco mengatakan anggota sudah diturunkan ke lokasi guna penyelidikan. Sampai saat ini, kata dia, polisi belum menerima laporan dari pihak korban.
Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro
Pendeta Gilbert Lumoindong kembali dipolisikan gegara khotbah kontroversialnya oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ke Polda Metro Jaya.
