Polisi Temukan Klentingan dalam Rumah Sekeluarga Tewas di Kalideres, Apa Itu?

Rumah TKP penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA Metro – Polisi mengklaim saat terakhir ke rumah sekeluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat, menemukan benda bernama buli-buli.

Hal tersebut diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi. Namun, Hengki tidak merinci kapan terakhir kali pihaknya ke sana lagi.

"Namun, dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) terakhir kami temukan ada namanya buli-buli ataupun klentingan," ujar dia di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 6 Desember 2022.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini juga tidak menjelaskan apa itu buli-buli. Berdasarkan penelurusan, buli-buli seperti jimat atau semacam benda-benda untuk ritual tertentu. Meski begitu, Hengki tidak peduli akan temuan aneh-aneh di rumah Kalideres. Kata dia, polisi cuma fokus pada ada atau tidaknya unsur pidana dibalik kasus ini.

"Buli-buli silakan cari sendiri apa itu, ataupun klentingan, tapi tidak ada kaitannya dengan tugas kami. Tugas kami hanya menentukan ada pidana atau tidak," katanya.

Garis polisi terpasang di rumah keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat.

Photo :
  • VIVA/ Andrew Tito.

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menemukan buku mantra dari kediaman satu keluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Sebelum temuan ini, polisi telah lebih dulu menemukan beberapa buku lintas agama di sana.

Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas

"Selain itu ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi, kepada wartawan, Selasa, 29 November 2022.

Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkapkan ada keanehan dari salah satu korban sekeluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Korban atas nama Budiyanto Gunawan diduga memiliki aktivitas ritual tertentu.

Kombes Wira Blak-blakan Kapan Panggil Pendeta Gilbert soal Kasus Penistaan Agama

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di TKP Kalideres

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Hal tersebut diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi. Namun, Hengki tak merinci apa ajaran yang diikuti Budiyanto ini. Budiyanto diketahui seorang paman dalam keluarga tersebut.

Pendeta Gilbert Akan Dilaporkan Lagi Jika Tak Sampaikan Permintaan Maaf Lewat Media

"Bahwa ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada almarhum Budiyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata dia kepada wartawan, Selasa, 29 November 2022.

Polisi Sita Sejumlah Barang Bukti

Polisi menyita sejumlah barang bukti baru terkait kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy, mengatakan barang bukti yang disita ialah sejumlah buku. Ia menegaskan, buku yang disita tidak berkaitan dengan ajaran kepercayaan tertentu.

"Buku-buku ada (diamankan), tapi tidak ada sekte-sekte. Bukan sekte, hanya buku biasa, kami masih pelajari," ujar Avrilendy saat dihubungi wartawan, Senin, 14 November 2022.

Paham Apokaliptik

Adapun Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Eliasta Meliala, mengatakan adanya satu keluarga ini diduga menganut paham apokaliptik.

Dia menjelaskan kejadian ini hampir sama dengan kematian massal pengikut sekte Peoples Temple pimpinan Jim Jones di Guyana, Amerika Selatan, pada 1978.

"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," kata Adrianus.

Gegerkan Warga Kalideres

Untuk diketahui, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, gegerkan warga Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis, 10 November 2022.

Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.

Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu.

Waktu Meninggal Berbeda-beda

Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu. Dalam proses autopsi juga diketahui tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.

Untuk diketahui, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, menggegerkan warga Kalideres Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022.

Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.

Polisi mengevakuasi jenazah korban tewas di Perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat.

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu. Selain itu, dari proses autopsi juga diketahui tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan olah TKP dengan melibatkan banyak ahli laboratorium forensik, kedokteran forensik, Inafis cukup membuahkan hasil dan menemukan titik terang terkait motif.

"Ternyata ini kita memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini, salah satunya terkait motif. Kita bisa patahkan beberapa motif, kita masih perlu pendalaman lagi," kata Kombes Hengki saat ditemui awak media di Perumahan Citra Garden I Kalideres, Jakarta Barat, Rabu, 16 November 2022.

Hengki mengatakan, atas temuan itu polisi masih melakukan pendalaman, namun belum bisa dijelaskan secara detail motif apa saja yang sudah terpatahkan.

"Artinya banyak sekali temuan-temuan daripada metode penyelidikan yang kami laksanakan banyak berkontribusi dari digital forensik untuk memberikan petunjuk yang sangat penting. Kedokteran forensik juga seperti itu, laboratorium forensik ya terkait DNA dan sebagainya juga memberikan petunjuk yang penting," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya