Puluhan Siswa Marsudirini Bogor Keacunan, Begini Kronologinya

Siswa Marsudirini Keracunan.
Sumber :
  • Muhammad AR/VIVA.

VIVA Metro – Diduga keracunan makanan usai sarapan pagi di Asrama, para siswa sekolah Marsudirini, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dilarikan ke Rumah Sakit Sentosa, Senin, 20 Februari 2023. Saat ini kejadian tersebut tengah diselidiki Polsek Kemang.

Sekolah Rentan Bencana Capai 57 Persen, Kemendikbud: Waspada!

Informasi yang dihimpun VIVA, awal mulanya para siswa siswi di sekolah tersebut menyantap sarapan pagi pukul 07.00 WIB. Tak lama, satu persatu mengalami pusing, mual hingga muntah. Pihak sekolah langsung mengevakuasi para siswa mengunakan bus sekolah ke RS Santosa pukul 08.30 WIB.

Penanganan yang serentak membuat pihak rumah sakit langsung melakukan penanganan darurat di ruangan khusus. Belum pasti jumlah yang di data, namun berdasarkan keterangan Kepolisian, tercatat 56 siswa harus mendapatan perawatan.

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

Ilustrasi keracunan makanan.

Photo :
  • U-Report

Di antaranya, 20 siswa mengalami keracunan gejala ringan dengan diberi obat antibiotik. 33 siswa harus diinfus karena mengalami keracunan dengan gejala sedang. Sementara dua siswa lainnya, harus menjalani rawat inap.

Kalahkan 11 Negara, Siswa Indonesia Sabet Emas Kompetisi Matematika Internasional di Australia

Tim identifikasi Lab RS Sentosa telah meminta agar sample makanan yang dikonsumsi segera diperikisa ke Labkesda untuk investigasi mengetahui penyebab keracunan.

"Akibat kejadian tersebut  sebanyak 56 orang siswa harus mendapatkan perawatan medis.
Siswa rata-rata mengeluhkan rasa mual dan pusing,  para siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap sarapan pagi," kata Kapolsek Kemang Kompol Ari Trisnawati.

Ilustrasi keracunan.

Photo :
  • Pixabay

Ari menyampaikan,  sebanyak 56 siswa yang mengalami gejala keracunan  sudah dalam penanganan medis di Rumah Sakit Sentosa. Para  siswa yang mengalami gejala ringan pun saat sudah diperbolehkan pulang.

"Sementara itu penyebab pasti para siswa mengalami keracunan ini sendiri masih dalam proses penyelidikan kami," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya