VIVAnews - Lelang pembangunan terminal bus antar provinsi Pulogebang, Jakarta Timur, yang semula direncanakan mulai Juni 2010, terancam molor. Sebab, desain terminal mengalami perubahan dan belum mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Riza Hasyim, kemarin, mengatakan desain mengalami perubahan di titik lokasi keluar masuk kendaraan dari terminal ke jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
“Karena itulah, perubahan desain ini juga harus mendapatkan izin langsung dari Kementerian Perhubungan dulu,” katanya.
Dalam waktu dekat, kata dia, Gubernur Fauzi Bowo akan menyurati Kementerian Perhubungan untuk mengeluarkan izin pembukaan akses jalan tol itu.
Riza yakin pemerintah pusat akan segera mengeluarkan izin. Sebab sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah lebih dulu menyetujui perubahan desain terminal.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 2008 lalu, pemerintah Jakarta telah membebaskan lahan di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, seluas 9,5 hektar untuk pembangunan terminal itu.
Anggaran pembangunan terminal diperkirakan mencapai Rp500 miliar. Pembiayaan proyek akan dilakukan dengan sistem anggaran berjalan selama dua tahun. Dalam APBD 2010 telah dianggarkan sebesar Rp 275 miliar. Sedangkan sisanya, Rp 225 miliar akan dianggarkan pada APBD DKI 2011.
Pemerintah menargetkan pembangunan terminal rampung pada 2011. Menurut rencana, Terminal Pulogebang yang terdiri dari dua lantai ini akan mampu menampung 2.977 unit bus.
Di dalam terminal ini juga akan disediakan lapangan parkir seluas 18.000 meter persegi untuk menampung kendaraan pribadi. Dengan demikian, pengguna mobil pribadi bisa berpindah ke angkutan umum. (kd)
Tega! Ibu di Rohil Cekoki Anak Tiri Kopi yang Dicampur Racun Tikus
Seorang ibu di Rokan Hilir, Riau, berinisial R (35), tega meracuni anak tirinya dengan memberikan racun tikus yang dicampurkan ke dalam minuman kopi kemasan
