Kepala BPOM DKI Jakarta Diperiksa Bareskrim Soal Gagal Ginjal Akut Anak

Ilustrasi BPOM
Sumber :
  • VIVA/ David Rorimpandey

VIVA Metro – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan penyidik Bareskrim Polri telah memeriksa Kepala BPOM DKI Jakarta terkait kasus gagal ginjal anak akut pada Senin, 13 Maret 2023.

Bisa Picu Kanker, Ini Biang Kerok Penyebab Tingginya Kadar Bromat dalam Air Minum Kemasan

“Dari pihak BPOM sudah memenuhi panggilan penyidik. Adapun yang hadir memenuhi panggilan penyidik yaitu Kepala BPOM DKI Jakarta yang dipanggil sebagai saksi pada hari Senin, 6 Maret 2023 lalu,” kata Ramadhan di Mabes Polri pada Selasa, 14 Maret 2023.

Menurut dia, Kepala BPOM DKI Jakarta inisial SGC dilakukan pemanggilan oleh Tim Penyidik Bareskrim Polri dengan maksud untuk memberikan penjelasan terkait proses pengawasan, bahan baku pada pedagang farmasi.

Sidak ke 731 Klinik Kecantikan, BPOM Temukan 51.791 Kosmetik Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar

“Detailanya nanti saya tanyakan apa sisi pengawasan bagaimana. Yang jelas, Balai POM diminta keterangan sebagai saksi untuk memberikan jelas mekanisme pengawasan terhadap pedagang farmasi, pedangan obat-obatan,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Ramadhan, penyidik Bareskrim akan melakukan pencocokkan keterangan Kepala BPOM DKI Jakarta dengan temuan tim di lapangan terkait kasus gagal ginjal akut pada anak yang menelan korban jiwa satu orang di wilayah Jakarta dan satu orangnya sempat dirawat.

Awas! Takjil Berbahaya Beredar di Sentra Penjualan, BPOM Temukan Formalin, Rhodamin, dan Boraks

“(Hasil pemeriksaan Kepala BPOM akan dicocokkan) Ya temuan lapangan. Misalnya diperiksa saksi sebagai ini, tentu ada dikaitkan dengan temuan alat bukti atau barang bukti lainnya,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebut dua kasus gagal ginjal akut di Jakarta sudah terlacak yaitu wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

“Iya betul (kasusnya berada di Jaktim dan Jakbar). Sejauh ini, itu dulu yang bisa disampaikan," kata Ngabila saat dikonfirmasi wartawan pada Senin, 6 Februari 2023.

Menurut dia, kabarnya satu orang yang idap gagal ginjal meninggal dunia dan satu orang lagi masih dalam perawatan di rumah sakit. Akan tetapi, ia tidak bisa mengungkap identitas rumah sakit dan korbannya.

"Satu meninggal, satu dirawat di rumah sakit. Cuma yang dirawat di rumah sakit, kita kan perlu menjaga privasi rumah sakitnya," jelas dia.

Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus baru gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril menyebut ada penambahan satu kasus terkonfirmasi dan satu kasus suspek gagal ginjal. Menurut dia, dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Satu kasus masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun mengalami demam tanggal 26 Januari, lalu konsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri.

Kemudian, satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.

Diketahui, Bareskrim sejauh ini telah menetapkan empat orang tersangka dan lima korporasi dalam kasus gagal ginjal akut pada anak. Diantaranya Endis (E) alias Pidit (PD) selaku Direktur Utama CV Samudera Chemical; Direktur CV Samudera Chemical, Andri Rukmana; Direktur Utama CV Anugrah Perdana Gemilang, Alvio Ignasio Gustan (AIG); Direktur CV APG, Aris Sanjaya (AS).

Sementara, lima korporasi yang ditetapkan tersangka adalah PT Afi Farma, CV Samudera Chemical, PT Tirta Buana Kemindo, CV Anugrah Perdana Gemilang, serta PT Fari Jaya Pratama.

Kemudian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menetapkan dua perusahaan sebagai tersangka, yaitu PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya