VIVAnews – Jane Deviyanti mengaku sedih karena ibunda, Maria Grace, mengacuhkannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 21 Juni 2010.
"Mami, mami," kata Jane sambil menerobos kerumunan wartawan yang mengerubungi Maria yang baru selesai memberikan kesaksian dalam persidangan.
Kesaksian dari Maria tadi siang terkait dengan kasus penipuan dan pemalsuan identitas yang tak lain diduga dilakukan Alterina Hofan (Alter), suami Jane.
Waktu itu, Jane terus memanggil-manggil ibu kandungnya. Bahkan, dia sempat mengejar Maria. Tapi, Maria justru cepat-cepat masuk ke mobil.
"Aku mau ketemu mami, tapi mami nolak. Aku sedih. Bagaimanapun juga, itu orang tuaku," ujar Jane kepada.
Jane mengatakan pada waktu dia ingin menghampiri ibunya sebenarnya untuk menyampaikan bahwa dirinya sangat bahagia hidup bersama Alter. Dia bisa menerima apapun keadaan Alter.
Sementara itu, Alter yang kini menjadi terdakwa, menyatakan sikap yang ditunjukkan mertuanya kepada Jane telah mengungkap kenyataan yang sebenarnya.
"Apapun yang dikatakan mertua saya bahwa mereka tidak pernah bisa bertemu dengan anaknya, terlihat jelas kenyataannya tadi,” kata Alter. “Mereka bukan tidak bisa bertemu, tapi memang tidak mau bertemu."
Hubungan Alter dan Jane tidak pernah direstui orang tua Jane. Tapi karena sudah jatuh cinta, mereka tetap menikah. Sampai akhirnya, di akhir 2009, orang tua Jane melaporkan kasus ini ke polisi dengan tuduhan pemalsuan dan penipuan identitas.
Suami Jane, putri salah satu pendiri Universitas Bina Nusantara itu, dibidik dengan Pasal 266 KUHP tentang pemalsuan identitas dalam akta otentik, juncto Pasal 263 KUHP dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan.
Dalam berbagai kesempatan Jane meminta ibunya tidak memperkarakan hubungannya. Dia bilang menerima Alter apa adanya. Tapi, kasus ini terus bergulir sampai ke meja hijau. (adi)
Prabowo Bakal Ketemu Cak Imin Pasca Penetapan KPU, PAN Bilang Begini
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menanggapi rencana pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketum PKB yang juga cawapres nomor 1 Muhaimin Iskandar.
