- VIVAnews/Maryadi
VIVAnews –Terkait rencana kenaikan tarif dari Rp3.500 menjadi Rp5.000 per penumpang mulai Januari 2011, Humas Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Prasetia Budi, menyatakan kebijakan itu merupakan kewenangan eksekutif dan legislatif.
“Jadi, BLU belum bisa menanggapi wacana kenaikan tarif,” kata Prasetia melalui pesan singkat kepada VIVAnews.com, Rabu 30 Juni 2010.
Rencana kenaikan tarif ini sebelumnya diungkapkan anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, S Andyka.
Selain kenaikan tarif jadi Rp5.000 per penumpang, juga ada penyesuaian tarif pagi hari, mulai pukul 05.00 - 07.00 WIB yang selama ini sebesar Rp2.000, mulai Agustus 2010, menjadi Rp 3.500 per penumpang.
Menurut politisi dari Partai Gerindra ini, kenaikan harga tiket bus Transjakarta telah disepakati dalam rapat internal antara Komisi B dan BLU Transjakarta baru-baru ini.
Kesepakatan kenaikan tarif Rp5.000 per penumpang didapat karena sejumlah pertimbangan. Di antaranya, biaya operasional Transjakarta saat ini telah mengalami peningkatan. Misalnya, harga Bahan Bakar Gas (BBG) yang terus melambung. Kemudian, nilai tarif Rp5.000 itu dinilai tidak akan memberatkan penumpang.
Dengan kenaikan tarif itu, Komisi B mendorong BLU Transjakarta betul-betul meningkatkan lagi pelayanan bagi penumpang. Misalnya, percepatan waktu datang bus Transjakarta, halte bersih, bebas asap rokok, tidak kumuh, sterilisasi busway, serta standar-standar pelayanan prima lainnya.
Pemberlakuan tarif baru ini juga diharapkan bisa dilakukan bersamaan dengan pengoperasian Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dan Koridor X (Cililitan-Tanjung Priok). (adi)
Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang
Ternyata soal dugaan kasus pelanggaran etik Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron di Dewas KPK masih terus bergulir. Kabarnya, sidang pelanggaran etik tersebut akan digelar pada
