- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Baru dua hari berlangsung, atraksi Indonesia International Circus Festival Jakarta 2010 diwarnai kecelakaan. Tenda raksasa roboh, tiga orang dilaporkan mengalami luka. Informasinya, pertunjukan akan terus berlangsung sampai hari terakhir 11 Juli 2010.
"Kabar terakhir yang saya dengar mereka masih mau main," kata Nico Nadaep, karyawan kebersihan sirkus saat ditemui VIVAnews di RS Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta Pusat, Sabti 3 Juli 2010 jelang tengah malam.
Nico sedang membesuk rekannya yang mengalami luka parah di bagian kepala, Patar Tampubolon, Koordinator Kebersihan Sirkus. Kendati demikian, Nico belum bisa memastikan apakah pertunjukan akan berlangsung sampai hari terakhir.
"Rencananya 10 hari. Ini baru hari yang kedua. Dari pihak pemain sirkus belum ada tanggapan," ujar pria yang menyaksikan kejadian mengerikan petang tadi itu.
Dalam satu hari pertunjukan, kata dia, ada dua sesi atraksi yang ditampilkan. Setiap sesi akan berlangsung sekitar 1,5 jam.
"Biasanya dimulai pukul 15.00 WIB sampai 16.30 WIB. Kalau hari Sabtu dimulai pukul 16.00 WIB, istirahatnya sekitar 15 menit," cerita dia.
Sirkus ini menghadirkan pemain dari Cirque Le Masque dari Amerika Serikat, New Shanghai Circus dari China, dan Cyclown Circus dari Eropa. Tenda raksasa roboh pada Sabtu 3 Juli sekitar pukul 18.15 WIB. Tenda roboh karena atapnya tak kuat menampung air hujan.
Tiga rombongan sirkus itu menampilkan atraksinya di Parkir Timur Senayan dari 2 sampai 11 Juli. Polisi menduga ada dua korban luka. Dua korban luka itu, menjalani perawatan di rumah sakit terdekat. Tetapi, Nico melihat ada tiga korban.
Sebelumnya, menurut Kapolsek Tanah Abang Komisaris Polisi Hendra Gunawan, petugas belum bisa memastikan apakah pertunjukan akan dilanjutkan sampai hari terakhir.
"Kita sudah pasang police line. Kapan dibukanya (police line), tergantung kebutuhan penyidikan nantinya," jelas Hendra kemarin malam. (umi)
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.
